Chapter 2

33 5 2
                                    

Lusa
Exordium High School

Kris pov
Hari ini aku dan George (Georgina) mulai bersekolah di salah satu sekolah elite di Negeri Ginseng ini, ya Exordium High School. Sekolah yang dari luar saja sudah nampak seperti sekolah elite, tidak beda jauh dengan sekolah kami di Jerman. Ya semoga kali ini tidak ada satupun orang yang mengenali kami dan kami bisa memulai hidup baru disini.

Georgina pov

Ya Tuhan, hari ini aku gugup sekali. Aku masih trauma dan malas untuk sekolah. Ahh semoga saja tidak ada hal-hal buruk atau pun hal aneh yang akan terjadi disini. Ya semoga.

Author pov

Suara siswa-siswi Exordium High School memenuhi koridor, namun topik yang dibicarakan oleh suara-suara itu hanya satu yaitu 'muncul murid baru dengan tampilan yang mencolok'. Banyak dari mereka yang bertanya-tanya dan menerka-nerka seperti apa kira-kira murid baru itu. Georgina dan Kris berjalan membelah kerumunan siswa-siswi Exordium High School, sepanjang koridor banyak tatapan kagum tapi tak sedikit pula siswa-siswi yang berlalu-lalang tanpa peduli akan kehadiran murid baru itu dan salah satu dari sekian siswa yang tak peduli adalah Bryan. Baik Kris maupun Georgina sama sekali tak tau arah menuju ruang kepala sekolah, ingin bertanya pun mereka merasa rishi dan tidak nyaman dengan orang-orang itu hingga mereka tak sengaja berpapasan dengan seorang siswa laki-laki yang berwajah manis.

"Excuse me, we're new students here, may I know where is the principal's office? "tanya Kris pada siswa itu. Sejenak siswa itu terdiam menatap Kris dan Georgina dan kemudian ia mengangguk dan memimpin jalan tanpa banyak bicara.

"oh, danke," ucap Georgina mengucapkan terima kasih kepada siswa tersebut dengan menggunakan bahasa Jerman dan siswa itu menjawab,"Bitte (sama-sama)."

Setelah menaiki tangga dan melewati beberapa koridor mereka pun sampai di depan ruang kepala sekolah. "Nah masuklah, aku ke kelas dulu," ucap Bryan singkat. "Thank you," ucap Kris dan Georgina bersamaan saat Bryan mulai pergi meninggalkan mereka.

"Okay Georgi, kau siap?" tanya Kris kepada adiknya.

"Huftt, siap tidak siap ya aku harus siap," sahut sang adik kalem. Setelah mengatakan hal itu Kris mengetuk pelan pintu ruang kepala sekolah.

tok tok tok

"Masuk," sahut suara dari dalam ruangan, setelah dipersilakan dua remaja itu membuka pintu dan memasuki ruangan.

"Gutten morgen, sir. Kami murid pindahan dari Jerman," ucap Kris dengan mencampur bahasa Jerman, bahasa Inggris dan juga bahasa Korea yang aksennya terdengar sangat kaku.

"Oh kalian murid pindahan dari Elyxion HS ya? Baiklah silakan duduk dulu, saya harus mengecek kelengkapan berkas kalian," ucap kepala sekolah.

"Alright, sir," jawab Kris dan Georgina kompak.

"Baik, berkas-berkas kalian sudah lengkap. Karena kalian murid pindahan dari luar negeri apa kalian merasa kesulitan dalam bahasa karena dari tadi kalian mencampur berbagai bahasa saat berbicara. Jika kalian merasa kesulitan, kalian bisa mengikuti kelas bilingual terlebih dahulu agar kalian lebih terbiasa," ucap Kepala Sekolah menawarkan mereka.

"It's okay, sir. Kami bisa mengikuti pelajaran kok. Beberapa bulan sebelum pindah kami sempat belajar bahasa. Mungkin untuk kelas Bahasa Korea kami perlu bimbingan ekstra," sahut Kris dan Kepala Sekolah mengiyakan permintaan murid-murid baru mereka.

"Oh iya, nanti guru piket akan mengantar kalian menuju kelas kalian. Karena kalian saudara dan memiliki kondisi khusus, kalian akan satu kelas,"ucap Kepala Sekolah dengan lembut kepada murid-muridnya itu.

----

Pagi ini kelas XI C mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris yang akan diisi oleh Kim Ssaem. Kim ssaem merupakan salah satu guru yang disukai oleh siswa-siswi Exordium High School karena cara mengajarnya yang cukup santai namun dapat dimengerti dengan mudah.

"Good morning, class," sapa Kim Ssaem di awal pelajaran guna mencairkan suasana.

"Good morning, teacher," sahut siswa-siswi kelas XI C.

"Oh iya, saya dengar akan ada dua siswa baru yang akan masuk ke kelas ini, apa itu benar?" tanya Kim Ssaem kepada murid-muridnya.

"Saya kurang tau apakah murid baru akan masuk kelas ini atau tidak, tetapi saya mendengar ada rumor yang mengatakan jika ada dua murid pindahan dari Jerman yang akan masuk hari ini," sahut ketua kelas.

"Baiklah, selagi menunggu kepastian apakah murid baru akan di kelas ini atau tidak mari kita mulai saja pelajaran hari ini,"ucap Kim Ssaem. Beberapa saat setelah kelas dimulai terdengar suara ketukan pintu, mendengar hal itu Kim Ssaem mengizinkan orang yang di luar untuk masuk.

"Oh Mr. Lim ada keperluan apa?" tanya Kim Ssaem kepada Mr. Lim yang merupakan guru piket hari ini.

"Saya kemari untuk mengantarkan murid baru. Apakah bangku kosong sudah disiapkan?" jawab Mr. Lim.

"Sepertinya belum, tapi sepertinya ada beberapa bangku sisa di bagian belakang yang bisa mereka pakai," sahut Kim Ssaem lagi.

"Baiklah, untuk pelajaran pertama sampai jam istirahat hari ini mereka akan pakai bangku itu saja terlebih dahulu," ujar Mr. Lim kepada Kim Ssaem.

"Nah sekarang kalian masuklah," ujar Mr. Lim kepada Kris dan Georgina yang berdiri tak jauh darinya.

"Baik," jawab keduanya dengan kompak kemudian memasuki ruangan kelas XI C. Kelas XI C yang semulanya senyap karena pelajaran Kim Ssaem mendadak menjadi ramai bagaikan pasar, ya kedua murid baru itu membuat para siswa-siswi di kelas itu terkagum-kagum akan paras mereka. Kris, pria tinggi yang tingginya mencapai 190 cm sangat cocok untuk menjadi model maupun atlet basket untuk ukuran siswa High School sedangkan Georgina yang memiliki postur tubuh yang tak kalah indah dengan sang kakak, tingginya yang sekitar 175-178 cm yang ditunjang dengan kaki jenjang dan bahu yang lebar (inverted triangle body shape) membuatnya cukup menarik perhatian para siswa laki-laki. Tatapan antusias dari siswa-siswi kelas itu mau tak mau membuat kedua remaja Alexander itu merasa cukup gugup, dengan pelan Georgina menautkan tangannya dengan tangan Kris dari belakang agar tidak menarik perhatian, Kris yang sadar akan tautan tangan Georgina paham maksud dari adiknya dan ia pun membalas tautan tangan sang adik dan mulai memperkenalkan dirinya dan Georgina saat Kim Ssaem sudah mempersilakan.

"A-a-annyeong haseyo, nama saya Kris dan adik saya Georgina kalian bisa panggil dia George atau Georgina," ucap Kris memperkenalkan dirinya dan Georgina.

"H-h-hello," ucap Georgina sedikit tergagap karena gugup dan rasa tidak nyaman yang dirasakannya, ia sangat muak dengan sekolah.

"Nah baiklah, kalian bisa duduk di ujung paling belakang di dekat jendela di sudut sana tepat di samping Bryan," ucap Kim Ssaem untuk mencegah munculnya pertanyaan-pertanyaan untuk siswa-siswi barunya dan tentunya untuk menjawab pertanyaan itu akan sangat memotong jam pelajarannya pagi hari ini. Tepat setelah dipersilakan untuk duduk, Kris dan Georgina berjalan menuju bangku yang akan mereka tempati dan sedikit terkejut dengan sosok Bryan, ya ternyata Bryan adalah sosok yang tadi membantu mereka menuju ruang kepala sekolah tadi. Wow sebuah kebetulan yang sangat luar biasa.

TBC

Hi, guys apa kabar? Semoga kalian selalu sehat ya. Btw gigi mau nanya, gigi pgn buat verita erotis 17+ nih mending buat akun baru atau di akun ini aj? soalnya ak takut di banned :(

thank u

gii

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang