Pukul lima pagi Farrah terbangun dalam pelukan Genta ,Farrah tau apa yang terjadi kejadian secara sadar dia melakukan, dan baru sadar kalau semalam Genta tidak memakai pengaman, Farrah merasa takut, dia bukan takut karena dia sudah gak perawan, tapi dia takut kalau dia hamil, dia belum siap dan dia dengan keras menepuk lengan Genta.
"Pak bangun ! Dia tepuk lagi lebih keras lagi.
Genta kaget ,dia belum sadar sepenuhnya .Genta hanya menjawab tidur lagi nanti aku anter kamu. Farrah melepaskan pelukan Genta dan turun untuk membersihkan diri.
Didalam kamar Mandi Farrah berpikir bagaimana kakau dia hamil,dia masih muda masih mau kerja dia gak suka anak kecil Farrah frustasi dan dia nangis di bawah shower sambil membasuh muka dan melihat banyak tanda kemerahan di bagian dada .Farrah merutuk kebodohan dia kenapa di ceroboh ,Kalau saja dia pulang naik taksi gak bakal kejadian , setelah lama berpikir Farrah menyelesaikan mandi dan memakai baju dia yang semalam dan setelah dia keluar kamar mandi Genta sudah bangun sedang mengecek ponselnya. Genta menoleh ke Farrah setelah melihat farrah sudah mandi."Tunggu saya dulu ya, nanti saya antar kamu genta berucap ."
"hemm oke pak ,ada yang saya mau bicarakan, ujar Farrah"
Tidak lama untuk Genta mandi dan berpakaian 15 menit Genta sudah rapi. Farrah menunggu di pantry ,Genta datang sambil menanyakan Farrah mau minum kopi atau teh.Farrah langsung menjawab kopi dia butuh kopi pikiran dia sedang mumet dia butuh asupan coffein
"Genta bertanya masih sakit? ""Farrah tau arah pembicaraan Genta, masih pak jawab Farrah. "
Lima menit tidak ada yang bersuara Genta sedang sibuk membuat sarapan mereka, Farrah melamun dengan kejadian semalam . Farrah mencari tahu di google morning after pills dia baca secara teliti dan Farrah tau sekarang dia harus melakukan apa.
Genta sudah menyiapkan makanan dan minuman mereka dan Genta sedang memperhatikan Farrah yang Sedang fokus dengan ponselnya
"Farrah makanan sudah siap ayo makan nanti saya antar kamu ke kost, ujar Genta."
Farrah dengan keberanian penuh menatap Genta dan mulai bicara kejadian semalam tidak usah dibicarakan lagi hubungan kita hanya sebagai atasan dan bawahan tidak lebih bapak tidak perlu tanggung jawab dia belum siap untuk menikah muda, dan kejadian semalam mereka tidak memakai pengaman Farrah minta dicarikan morning after pills sebelum 24 jam pokoknya Genta harus dapet ,dengan satu tarikan napas farrah berbicara.
Genta terdiam mencerna omongan Farrah yang terakhir, ternyata dia tidak sejalan dengan Farrah.
" mau kamu hamil atau tidak saya tetap harus tanggung jawab sama kamu Farr, Ujar Genta ."
"ini bukan hanya soal hamil aja pak, saya gak cinta dengan bapak, jawab Farrah.Yang saya butuhkan hanya morning after pills jawab Farrah sambil menangis, Genta berdiri dari duduknya dan memeluk Farrah . Saya butuh sekarang saya tunggu sampai makan siang. Bapak gak usah mengantar saya, saya bisa pulang sendiri .Farrah mencatat nomer hp dia sebelum pulang .
Genta menyusul Farrah, Genta berjalan Cepat untuk menyusul Farrah dan memegang tangan Farrah, saya antar Genta menggenggam tangan Farrah. Mereka berjalan tanpa bicara sibuk dengan pikiran masing-masing.
Didalam mobil mereka masih diam ,di pertengahan jalan Genta memecahkan keheningan mereka, nanti aku antar pills makan siang keruangan kamu, Farrah langsung melotot dengar ucapan Genta.
"bapak bodoh atau apa bapak mau menjatuhkan saya gag gini caranya !! jawab Farrah,"
"saya gag ada maksudnya dengan pemikiran kamu, pikiran kamu terlalu rumit balas Genta."
"Nanti siang ketemu di kafe ujung jalan ,kalau bapak ga ketemu pill gag hubungi saya,"
"Genta hanya menjawab iya Farrah, kamu tenangin pikiran kamu,"
Mereka sampai di kost Farrah ,kamu mau saya tungguin? Gag usah saya bisa sendiri ke kantor jawab Farrah sebelum membuka pintu mobil.
Jam delapan kurang lima menit Farrah lari menuju tempat absen farrah tidak memperhatikan sekitarnya ,Farrah menetralkan nafasnya, ketika farrah menuju ruangan dia ketemu Genta sedang memperhatikan Farrah, Farrah melihat dan hanya tersenyum sopan dan meneruskan keruang divisinya.
Didalam ruangan divisi mba Rannis menanyakan gimana kemaren Far? Lancar meetingnya. Lancar kok mba jawab Farrah .
"Kamu sakit Far? ko pucet gini sih ,tanya Mba Rannis, "
"iya mba kemaren pas pulang kehujanan ,jawab Farrah sekenanya. "
Izin aja nanti Farr kalau ngerasa masih gag enak badan ,iya mba nanti kalau masih gag enak badan aku izin setengah hari yak nanti.
Pukul sebelas tiga puluh Genta mengechat Farrah sudah dapat apa yang diminta Farrah tadi pagi. Dan mereka janjian ketemu di kafe ujung jalan.
Setelah pekerjaan selesai dan izin sakit Farrah keluar kantor ,dia cepat-cepat keluar Gedung sebelum Farrah memesan ojol ternyata mobil Genta sudah ada di depannya,Genta membuka kaca jendela dan menyuruh dia masuk, Farrah kesel kenapa harus ketemu di sini kan mereka janjian di kafe . farrah akhirnya masuk dia gak mau dapet gosip yang tidak-tidak.
Didalam mobil Farrah langsung bicara kan saya sudah bilang kita ketemu di kafe kenapa bapak gak ngerti nanti kalau ada yg ngeliat gimana saya gak mau jadi gosipin yang gak baik.
"Ini di luar rencana saya tadi saya lihat kamu yaudah sekalian aja , jawab Genta dengan santai. "
Farrah hanya bisa mengbuskan nafas dan mencoba menetralkan deru nafasnya dia.
"kamu sakit? Kok pucet banget kita kedokter ya, tanya Genta ,"
"iya saya kurang enak badan cuma itu masalah belakangan saya bisa sendiri kedokter ,jawab Farrah. "
Di pertengahan jalan Farrah meminta pesenan dia, mana pesenan saya pak ,saya mau minum sekarang.
Genta diam saja sampai kafe ketempat mereka janjian sebelumnya. Genta membuka seat belt dan siap turun dari mobil. Sebelum turun Farrah berucap kalau kita gag usah turun ,bapak cukup memberikan pillnya dan masalah mereka selesai .
Setelah Genta diam beberapa menit dia berucap kalau dia tidak dapat yang diminta Farrah, Farrah kesal dan berniat turun dari mobil ternyata mobil masih dalam keadaan terkunci.
"Buka pintunya Pak Genta!! Ujar Farrah dengan kesal."
"kamu mau kemana? Masalah kita Belum selesai Farrah. jawab Genta dengan tegas ."
Apalagi yang mau dibicarakan pak, saya hanya butuh pill buat kebaikkan saya, Kalau bapak gak bisa dapat, saya bisa urus sendiri.
Mereka terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing , secara tiba-tiba Genta bicara kalau dia akan mencoba membuka hati, menikah tanpa cinta bisa yang terpenting komitmen .tapi tidak dengan Farrah menikah harus saling mencintai pasanganannya dia gak mau nikah hanya dengan komitmen.
Genta memberikan solusi kalau misal mereka berdua harus membuka hatinya untuk mereka, Farrah terdiam tidak langsung setuju.
Genta menjalankan mobilnya dan keluar kafe,di pertengahan perjalanan Genta berucap kita sudah buat kesalahan, jangan sampai kita buat kesalahan lagi ,kita liat sebulan lagi ya farr.
Farrah hanya diam dia lelah dan dia menyesal dia Benar-benar takut hamil.
"mau aku anter ke dokter kamu pucet banget? Tanya Genta, "
"gak ,aku Cuma butuh istirahat jawab Farrah, "
Ternyata Genta membelokkan mobil ke tempat fast food dan memesan makanan lewat drive thru untuk mereka karena Farrah tidak mau menjawab mau makan dimana , Genta mengatarkan Farrah pulang ke kost sebelum membuka pintu mobil Genta memberikan makanan yang mereka pesan farrah tanpa banyak bicara langsung mengambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wedding Gifts
ChickLitKonten dewasa 21++ Semangat Farrah untuk bekerja sedang di atas awan dia bekerja di bidang sesuai dengan passion di bidang disain grafis. Genta laki-laki lajang yang terobsesi dengan kemajuan Perusahaan Future design yang dibangun dari nol. Satu k...