1

2 0 0
                                    

"Ibu, ibu guru tadi bilang kalau lusa kami disuruh membawa 1 buku cerita tentang hewan sedangkan gita belum punya bu. Boleh ya kita mampir beli"

Setidaknya itu perkataan Gita yang awalnya cuma mau membeli buku tapi ujung-ujungnya kami makan siang terlebih dahulu di Restoran Fast Food ini.

"Senang anak ibu makan disini?" Tanyaku mengelus rambut panjang bergelombang Gita
"Hehehe senang dong bu" Gita tersenyun cengengesan memperlihatkan gigi susunya.
"Jangan sering-sering ya nak, anggap saja ini hadiah karena kemarin Gita dapat nilai yang bagus dari sekolah"
"Siap ibu, setelah ini kita keToko buku ya bu" ucap gita dengan sikap hormatnya
Aku hanya tersenyum melihat kelakuan anak ku ini.

————

Suasana yang sangat khas kurasakan saat pertama kali memasuki ruangan ini alunan instrumen musik yang membuat tenang dan nyaman membuat siapapun betah berlama-lama ditempat ini begitupun denganku.

"Gita, kamu bisa cari bukunya sendiri?"
"Bisa dong bu"
"Oke, kalau begitu kamu pilih-pilih sendiri ya bukunya. Ingat 1 aja dulu ya yang ada gambar hewannya"
"Baik ibu, gita kesana ya cari bukunya" ucap gita sambil berlarian kecil ke bagian rak buku dongeng.
"Ibu tunggu didepan kasir ya"
Gita tidak menjawab lagi, tapi aku tahu kalau dia mendengar perkataan ku yang terakhir tadi.

Aku berjalan ke bagian rak novel-novel romance terjemahan lalu membaca-baca sinopsis dibelakang buku itu. Aku sangat suka membaca novel terjemahan dibandingkan novel lokal, entahlah aku rasa pemilihan kata dan bahasa yang digunakan dalam novel terjemahan lebih bagus dibandingkan novel-novel lokal. Tidak juga, ada beberapa novel lokal yang baik dan pemilihan kata dan bahasanya juga bagus cuma agak sulit menemukan novel seperti itu sekarang ini.

Setelah beberapa lama memilih-milih akhirnya aku memutuskan membeli suatu novel dengan sampul berwarna pink lalu dihiasi oleh akar-akar dan bunga berwarna serupa, sinopsisnya menceritakan tentang perempuan dari beberapa generasi yang sangat gigih memperjuangkan hidup mereka hmm sepertinya menarik.

"Ibu, Gita sudah selesai hehe" kulihat Gita sudah membawa buku dan beberapa pewarna ditangannya.
"Disuruh bawa pewarna juga Gita?" Tanyaku
"Tidak bu, tapi Gita belum punya warna seperti ini jadi sekalian Gita beli deh"
"Baiklah, dijaga baik-baik ya pewarnanya simpan di tempat yang ibu sudah sediakan kemarin"
Kemarin aku sudah membelikan Gita beberapa stationery agar perintilan-perintilan sekolah anakku ini tidak berceceran dimana-mana yang kadang menyebabkan hilang atau rusak dan berujung membelikannya yang baru lagi.
"Iya bu" jawab Gita kulihat anak ini sudah agak loyo, mungkin kelelahan dan mengantuk dikarenakan saat ini memang saatnya Gita untuk tidur siang.
"Sepertinya anak ibu ini sudah ngantuk, baiklah kita bayar dulu ya lalu kembali kerumah". Aku mengambil tangan gita lalu mengajaknya kekasir.

————

"Gita ayo kekamar nak, sudah jam 9"
Aku menarik tangan Gita lalu membawanya kekamar.
"Ibu? Besok kerjanya siangkan?" Kulihat anak itu menarik selimutnya lalu sesekali menguap.
"Iya besok siang, nanti yang jemput bang nino ya" Nino adalah tukang ojek yang sudah langganan denganku dari 2 tahun yang lalu.
"Baiklah ibu, Gita tidur dulu. Selamat malam"
"Selamat tidur juga anak ibu yang cantik, mimpi indah dan jangan lupa berdoa ya" kataku sambil mencium dahinya lalu berjalan keluar kamar.

"Berdoa buat ayah yang ada disurga" sayup-sayup kudengar suara Gita sebelum pintu tertutup rapat.

————

Haloo, Setelah kurang lebih 8 tahun hiatus aku balik lagi dengan cerita yang baru. I'm writer from Tears and Memory dari lapak sebelah. Jangan lupa vote😇❣️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FlamingmomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang