Regret #1

152 32 10
                                    

Namaku Baekhyun, aku adalah lelaki pendek, gendut yang dibenci oleh semua temanku, ah.. ralat, mereka semua bukan temanku.

Bagaimana tidak aku menyebutnya begitu, mereka sering membully ku asal kalian tahu! Terkadang aku bepikir apa salahku? Aku terus berusaha menjadi teman baik bagi mereka, tapi semua perlakuanku seakan percuma, karena Tuhan sepertinya memang telah menetapkan nasibku untuk terus dihina dan dicaci maki oleh mereka.

Sampai suatu saat aku menemukan jawaban dari pertanyaanku saat salah seorang dari mereka mengatakan;

"Hei babi jelek, lihatlah, tubuhmu gendut sekali. Mengapa kau tidak sekalian bermandi lumpur? Hahahhhah." Caci segerombolan anak nakal itu dengan diakhiri tawa menghina.

Ternyata mereka menghinaku karena tubuhku yang gendut dan mereka berpendapat bahwa aku mirip babi. Haha, miris sekali bukan?

Semenjak saat itu, aku tak pernah punya teman, sampai akhirnya aku memasuki SMA kelas akhir. Aku mengira dengan seperti ini, maksudku pada akhir tahun SMA adalah kesempatan emas untuk belajar agar bisa memasuki universitas idaman masing-masing, dan aku mengira mereka semua akan fokus pada pelajaran mereka, tapi nyatanya tidak. Mereka malah semakin menjadi mem-bully ku, terkadang merobek bajuku, menghilangkan sepatuku dan lebih parahnya, mengunciku didalam kamar mandi sendirian.

Saat itu aku memang sangat panik, dan berteriak berusaha mencari pertolongan pada siapapun yang melewati kamar mandi itu. Eoh, jangan bilang jika kalian menyuruhku meminta tolong pada orang tuaku? Misalnya menelpon mereka jika aku membawa ponsel?

Itu semua mustahil karena nyatanya mereka sudah tak ada lagi, aku memang tak mengenal mereka sejak lahir. Saat aku membuka mata dan mengenal dunia pun, aku sudah berada dirumah inap bernamakan panti asuhan. Aku merasa dibuang.

Sampai sudah lama aku berteriak meminta tolong, dengan suara serak terakhir yang kupunya, tiba-tiba ada seseorang yang sedang mencoba mendobrak pintu kamar mandi itu.

Brak!

Pintu berhasil dibuka dan menampilkan sosok tinggi bertelinga peri yang menatapku sambil mengambil nafas dalam-dalam.

Tanpa sengaja, aku mengulas senyum tipis saat melihat polesan wajah sempurnanya. Entah mengapa aku merasa sekarang jantungku berdetak lebih cepat daripada sebelumnya. "H-hai, terima kasih." Itu aku duluan yang memulai percakapan.

"Ya, lain kali berhati-hati lah." Jawabnya lalu berniat akan pergi sebelum aku menahan tangannya.

Ia melihat kearah tangannya yang kepegang lalu melihat kearahku. "Apa?"

"Hm, siapa namamu?"

"Jangan kau pikir kau akan tahu namaku bocah gendut!"

Setelah berucap itu, ia langsung pergi dari hadapanku yang mematung.

Apa aku salah bertanya namanya?

Tbc

Udah-udah, tbc aja dulu..wkwk

Hm, saya cuma mau ingetin kalo ini hasil work saya sendiri, jadi kalo ada kesamaan mon maap, saya bukan plagiarism!

ByunBaekHyun- » ByunBaekHyun-

яєgяєтTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang