².frist day

9 6 2
                                    

Happy reading
Dont forget to click the☆
.
.
.

Saat aku kembali ke kamar aku mendapati Velma yang tengah menulis sesuatu di bukunya. Dan Anggel sudah tidak ada di kamar ini lagi,pergi mungkin?

"Apa ibumu takut denganku? Seberapa takut dia dengan diriku?"tanya Velma padaku

Aku terdiam dan hanya menoleh sekilas

"Apa ibumu berfikir aku akan membawa pengaruh buruk untukmu?"ucap Velma sambil menguncir tinggi rambutnya.

"Ah bukan begitu.. uhm,ibuku hanya protektif karena aku anak satu satunya.."

Velma mengangguk lalu menyodorkan sebuah rokok eletrik ke arah ku.

Aku mengeleng "ah tidak,terimakasih.." aku menolaknya dengan senyuman.

"Wow,kau gadis yang baik.. omong-omong adikmu tampan juga"

"Oh maksudmu Jungkook? Dia bukan adikku tapi dia pacarku"ucap ku sambil menyusun buku buku ku di meja.

"Oh? Dia pacarmu? Maaf aku tidak tau"

"Ya tak apa,dia satu tahun lebih muda dariku,dia masih SMA tingkat akhir.."jelas ku,Velma mengangguk lalu tiba tiba ponsel Velma berbunyi,sepertinya ada panggilan masuk.

"Ah,jeno sudah menelfonku..maaf aku harus segera pergi menemuinya"ucap Velma sembari mengambil tas tentengnya

"Aku pergi ya,daah.."

***

Aku benar benar lelah,mungkin karena perjalanan yang cukup jauh hari ini,dan aku memutuskan untuk tidur lebih awal namun sebelum tidur aku mengaktifkan ponselku,benar saja ada 2 pesan masuk,dan ternyata pesan itu berasal dari kedua orang yang sangat aku sayangi

EOMMA🤱
Semoga esok hari mu berjalan dengan baik

Jungkook🐰
Tidurlah,selamat malam🤍

Aku hanya membaca pesan itu tidak berniat untuk membalasnya aku pikir aku akan membalasnya besok pagi saja karena mataku sudah sangat berat,aku mengantuk,dan setelah meletakkan handphoneku di meja aku pun langsung memejamkan mataku dan segera masuk ke alam mimpi.

***

Aku bangun pagi sekali,entah mengapa aku sangat bersemangat untuk menjalani hari pertamaku di kampus ini. Aku memakai baju putih pink yang aku padukan dengan celana skiny jeans  tak lupa aku membawa tas berwarna hitam yang merupakan warna kesukaanku. Setelah itu aku pun bergegas keluar dari kamar dan berjalan menuju ke kelasku.

Sesampainya di depan pintu kelas aku melihat ada seorang lelaki yang tengah duduk di depan kelas dan aku pun menyapa nya.

"Hai"

"Ya,hai juga"

"Apa ini kelas ekonomi?"tanyaku

"Ya"jawab pria itu sambil mengangguk

Dan dengan polosnya aku menarik pegangan pintu.

Keras.

Sulit untuk dibuka,sepertinya masih terkunci.

Lalu aku kembali menoleh ke arah pria tadi,aku melihatnya tersenyum ke arahku.

"Masih terkunci,aku sudah mencobanya tadi"ucap pria itu sambil melirik ke arah jam tangannya.

Hingga tiba tiba datang seorang pria yang membawakan kunci dari ruangan kelas itu.

"Kalian rajin sekali"ucap pria itu sambil membuka pintu ruang kelas dan masuk lebih dulu.

THE FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang