p a g e 22 !

1K 126 5
                                    

giselaice , 2020

"Wonwoo, kemarilah. Ada surat untukmu," panggil ibunya.

Dan secepat kilat, Wonwoo sudah keluar dari kamarnya, lalu mengambil surat tersebut diatas meja.

"
selamat sudah lulus dari jenjang SMA Jeon Wonwoo ; ini terakhir kalinya aku mengirim surat ini padamu.

jika kamu masih penasaran tentang aku ; Universitas Brawijaya. Kau bisa kesana dan menamparku.

dan pada akhirnya , ditahun terakhir sekolah menengah , aku tak bisa menunjukkan diriku.

Maafkan aku dan sampai jumpa
"

Mata Wonwoo mendelik tak percaya. Antara senang dan kesal ketika Pengagum Rahasianya-mingyu- mengirimkan surat lagi.

KRIEET

Pintu rumah terbuka, dan tampaklah Ayah Wonwoo yang baru saja pulang bekerja.

"Ayah sudah mencari rumah. Sepertinya, lusa kita bisa ke Bandung," ucap Si Ayah.

DEG!

"Sialan, aku lupa jika kita akan pindah," monolog Wonwoo.

Sekarang ia bingung, ia ingin bertemu dengan Mingyu, namun keluarganya ingin pindah ke Bandung. Apa yang harus ia lakukan?!

Setelah berfikir panjang, Wonwoo menarik nafasnya, berdoa agar caranya bisa berhasil.

"Ayah, ibu, ada yang mau kukatakan," ucap Wonwoo. "Apa?" Tanya ayahnya yang sedang memilih barang untuk dibuang.

"Aku, aku tidak ingin pindah ke Bandung,"

PRANG!

Sang Ayah menjatuhkan gelasnya. "Apa maksudmu? Kita sudah membicarakannya kemarin," tanya sang Ayah mencoba sabar.

"Ak-aku ingin kuliah di Universitas Brawijaya. Aku ingin tinggal di Malang!" Jawab Wonwoo menyatakan keinginannya.

Ibu Wonwoo memijat pelipisnya, "Tidak bisa Wonu. Keputusan ini sudah bulat," Ibunya berusaha memberikan pengertian.

Kabut emosi mulai menyelimuti Wonwoo, "A-APA MAKSUD KALIAN? BAHKAN KALIAN MENYATAKAN HAL INI TEPAT PADA SAAT AKU MENGURUNG DIRI DIKAMAR! BAGAIMANA BISA?" Teriak Wonwoo yang kesal karena keinginannya ditolak.

PLAK!

Pipi Wonwoo panas terkena tamparan Sang Ayah, "Jaga bicaramu nak. Kau bertanya maksud kami? Aku dan ibumu hanya ingin kau berkuliah di Bandung. Itu saja," jawab Ayah.

Wonwoo memegang pipinya yang mulai memerah, "BOHONG! TAK MUNGKIN HANYA ITU TUJUANNYA! PASTI ADA TUJUAN LAIN KAN?! IBU! JAWAB!" Teriak Wonwoo sambil menatap ibunya penuh harap.

Ibunya yang tak tega melihat putra satu-satunya seperti itu pun menghela nafasnya,

"Sebenarnya, selain kami ingin menyekolahkanmu di Bandung, kami ada tujuan lain, yaitu, menikahkan kau dengan Jiah. Tapi entah kenapa, kalian berdua sama-sama tak setuju,"

Penuturan ibunya membuat Wonwoo menggebrak meja. Lalu, ia pun mulai menangis.

"HIKS, JIAH INI, JIAH ITU, JIAH TERUS! SUDAH BERAPA KALI KUBILANG, KAMI HANYA BERTEMAN!" Teriak Wonwoo yang entah sudah keberapa kalinya.

"Hiks, Jika kalian masih memaksa untuk menikahkan kami, kuberitahu satu hal.

Jiah, sudah mempunyai kekasih," tutur Wonwoo lirih.

Ibunya yang tak percaya akan hal itu terkekeh, "Haha, tak mungkin. Siapa?" Tanya ibunya.

Wonwoo berusaha menatap mata ibunya, "Sharon. Jadi biarkan aku pindah! Jika aku dan Jiah tak jadi menikah, kita tak jadi pindah kan?" Tanya Wonwoo memelas.

Ayahnya tampak terkejut, "hah Sharon? Perempuan?" Tanyanya. Wonwoo mengangguk.

"Benarkah? Bahkan aku tak tahu," ucap Ibu Wonwoo.

"Iya Bu, Jiah menyukai perempuan. Ibu dan ayah tak mungkin merusak kebahagiaan orang lain kan?" Tutur Sang Anak yang dijawab anggukan oleh kedua orangtuanya.

Wonwoo menjerit senang dalam hati. Ia tak berbohong kok tentang perkataannya, Jiah memang benar menyukai perempuan. Tapi untuk Sharon, sepertinya sedang dalam masa pendekatan.

"Tapi ini terlalu mendadak. Kita akan tetap pindah ke Bandung," kata Ayahnya.

"Ba-bagaimana jika kalian berdua saja yang pindah? Aku tetap akan kuliah di Malang," usul Wonwoo.

Ibunya menatap Wonwoo curiga, "kau... Apa alasanmu tiba-tiba saja ingin kuliah di Malang?" Tanya Ibunya yang membuat Wonwoo menelan ludahnya kasar.

"Jika alasanmu masuk akal, maka akan kusetujui," tambah ayahnya.

Wonwoo panik. Ia takut jika ia tak diizinkan pergi.

Maka dengan sisa keberanian yang dia punya, Wonwoo menyatakan alasannya.

"Aku uhm, ingin mengejar orang yang aku sukai. Dia akan berkuliah disana. Jadi izinkan aku," ucap Wonwoo jujur.

Orangtuanya terkejut akan penuturan Wonwoo. Karena dari kecil, Wonwoo tak pernah bercerita tentang kisah cintanya. Bahkan ibunya sampai bertepuk tangan.

"H-hah?" Ucap Sang Ayah memastikan.

Wonwoo berdecak kesal, "cepat izinkan aku atau aku akan kabur dari rumah!" Perintah Wonwoo.

"Siapa namanya?" Tanya ayahnya.

Wonwoo berusaha sabar, "Mingyu! Kim Mingyu namanya! Ayah sudah menanyakan namanya, berarti kalian setuju! Dadah, aku akan berkemas dulu!" Ucap Wonwoo lalu berlari menuju kamarnya.

Sementara orangtuanya hanya bisa mengiyakan permintaan anak semata wayangnya itu. Mereka terlalu takut jika Wonwoo benar kabur dari rumah.

Karena Jeon Wonwoo tak pernah main-main dengan ucapannya.

~

Secret Admirer - Meanie [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang