Happy long long long holiday ❤
🌹🌹🌹"Wah daebak, Tae. Bagaimana bisa kau sesempurna itu menjiwai dialog yang baru kau baca ha? Kau pakai ilmu apa?? Katakan padaku, Tae." Hyoyeon terus saja mengganggu Taeyeon selepas pulang dari gedung teater. Taeyeon yang ditanya sedari tadi hanya diam, yang ia lakukan duduk di depan lemari pendingin yang terbuka.
"Lagipula kau sama sekali tidak menyukai segala drama, selalu tidur jika aku ajak menonton teater, tapi why? Kenapa? Hari ini kau bagai bintang film kelas kakap, Tae??? Tapi tak apa, aku selalu mendukungmu, semangat!!!" Hyoyeon memijat pundak Taeyeon seolah gadis itu akan bertarung.
Taeyeon, entah apa yang sedang ia dinginkan di depan lemari pendingin, tapi setelah keluar gedung teater rasanya ia benar-benar dibuat sesak, siapa yang membuat dirinya demikian? Tak lain adalah penanggung jawab pertunjukan teater, Yeoja yang sudah menantangnya berakting dengan dialog naskah tersebut.
"Ahh~ Jinjja." Ia memegang dadanya sendiri, kemudian melihat telapak tangannya, telapak ini lah yang bisa-bisa nya memegang tangan dan pipi Jessica.
"Wae wae? Apa ada yang salah??" Hyoyeon jelas penasaran mengapa sahabatnya bersikap demikian.
Taeyeon berdiri, meninggalkan Hyoyeon tanpa memberi jawaban. Ia memasuki kamarnya dan meringkuk bagai orang terserang demam.
"You're my last one?? Omooo, kenapa aku harus mengambil dialog itu? Ahh~ sungguh memalukan sekali rasanya jika aku ingat-ingat. Last one your head, Kim Taeyeon?! Tsk!!!!" Ia menendang kakinya ke udara persis anak kecil yang kesal.
"Kau adalah obatnya?! Tsk!!! Dialog macam apa itu? Ya Tuhan!!! Tidak. Tidak. Aku harus melupakan apa yang terjadi hari ini, semua aku lakukan karena terlalu menjiwai dialog jahanam itu, iya benar, aku hanya berakting sesuai apa yang dia tantang, siapa? Jess--jessica, iya semua karena tantangan dari Jessica si mulut manis itu, eh?? Maksudku mulutnya yang pandai bicara itu." Taeyeon terus saja berkilah dengan dirinya sendiri, akan tetapi hal yang tak ia duga datang menghampiri, tatapan mata Jessica mendadak terlintas di pelupuk matanya.
"Omooonaaaaa!!!! Kenapa aku berhalusinasi seperti ini, ya!!! Minggir." Ia seperti menghapus papan tulis di udara agar tatapan mata Jessica hilang dari pikirannya. Tepat, dari pikiran Taeyeon.
"Aku lupa belum mandi, jadi seperti ini kan? Huft." Dengan buru-buru ia berlari keluar kamar menuju kamar mandi, membuat Hyoyeon yang sedang menyantap mie instant heran dengan gelagat sahabatnya itu.
Di Apartemen pusat kota New York, Jessica Jung sendiri masih belum bisa tidur, ia membungkus tubuhnya dengan selimut lalu disibak, kegiatan ini dilakukan berkali-kali.
"Arghh~~" ia mengacak rambutnya frustasi karena tidak bisa tidur. "Sial, kenapa aku terus terbayang apa yang sudah terjadi hari ini?" Ia mengambil minumannya agar bisa rileks setelah minum. Ternyata tidak semudah itu, Jessica justru masih bertahan hingga pukul 02:00
Terpaksa ia menghubungi seseorang, bukan bermaksud mengganggu. Namun, ia butuh teman bicara.
"Hello, Jess."
Sapaan hangat terdengar dari gadis dengan logat amerika nya yang begitu kental.
"J, kau dimana sekarang?"
"Aku di China sekarang, hey kau belum tidur?"
Jennifer yang saat ini ada di tempat makan untuk menyantap makan siang sempat heran, teman asia yang dikenalnya belum terlelap.