3

198 32 0
                                    

Selamat membaca!!

Warning typo bertebaran!

Hari Senin,adalah hari yang menyebalkan bagi seluruh siswa siswi Indonesia,pasal nya di hari Senin mereka harus berdiri di tengah terik nya sinar matahari dan harus mendengarjan,amanat sang kepala sekoalah,yang isi nya hanya itu itu saja,tapi hal itu tida berlaku pada sang ketua geng dan teman teman nya,kini mereka Masi di rumh masing masing,dan akan pergi ke sekolah pada saat nnati ucapacara akan selesai,begitu pula dengan seorang gadis yang tengah berdiam diri si rooftof sekolah dengan para sahabatnya mereka tida mengikuti upacara karna " malas kata nya" dan alhasil mereka menghabiskan waktu nya dengan bermain ponsel masing masing sampai upacara selesai

Bel istirahat berbunyi Aidan dan para sahabat nya pergi ke kantin,mereka duduk di tempat yang sudah di cap tempat mereka dan tida ada yang boleh duduk di situ tanpa se izin mereka,jika ada yang berani duduk di situ tapa seizin aidan pasti akan di permalukan.
"Gua mau bakso sama es teh"ucap  langgit dengan enteng nya
"Lu nyuruh siapa ibab"sahut aldri
"Ya gue nyuruh elu lah siapa lagi"balas langgit dengan wajah tanpa dosa. Sean yang mendengar ucapan langgit langsung tertawa ngakak dan Aldebaran hanya terkekeh,sedangkan Aidan hanya memasang muka datar nya,. "pesen" ucap Aidan dengan datar   "oke boss!" Ucap aldri semangat karna kalo Aidan sudah bilang pesen pasti dia yang akan membayar nya,sedangkan di sisi lain Alya dan ke3sahabat nya tengah bingung mencari tempat duduk hanya karena meja di kantin sudah penuh semua hanya meja Aidan yang masih kosong,dengan sangat berat hati mereka mendekati mostwantet sekolah itu,"eumm boleh duduk di sini gak soal nya meja yang lain  udah penuh "ucap Febri dengan gemetar
"Boleh banget sayang "ucap sean dengan semangat,pipi febri seketika memerah seperti tomat,mereka langsung duduk dan memesan makanan nya masing masing Alya duduk tepat di depan aidan,pada saat makan mereka datang mereka makan dengan dengan tenang namun pada saat Alya menuang sambel ke pada bakso nya,aidan menarik mangkuk bakso itu dan di tukar dengan makanan milik nya
"Lo apa apa sih ko di ambil"ucap alya
"Gak baik makan sambel"ucap Aidan dingin
"Tapi kan enak balikin dong gue laper"ucap alya memohon ke pada aidan. Aidan tida menjawab ia asyik memakan bakso milik Alya,teman teman nya pun heran dengan sikap aidan tapi mereka hanya bisa diam dan berdoa kalo Aidan sudah mau membuka hati nya untuk perempuan lagi "eheemm"deham alde dan menatap langit sean dan aldri secara bergantian,,"gue tau apa yg ada di pikiran lu Al "ucap sean dan di angguki oleh langit dan aldri

"Cieeee yang di perhatiin sama ketua geng"goda Marsha
"Ciee cie alyaa kek nya sang ketua udh mulai membuka hati ya"ucap Nabila
"Kita berdoa aja semoga aja mereka jadian"tambah Febri  dan di Amin kan oleh Nabila dan Marsha,alya yang diledek itu pun hanya bisa cemberut dan marah
Bel pulang sekolah berbunyi semua siswa siswi langsung pulang  namun beda dengan Alya ia harus mengerjakan hukum an yang di berikan oleh sang ketua OSIS karna tadi ia ketahuan membolos di kantin
"Al gua duluan ya"teriak Febri dengan kencang
"Iya hati hati!!"sahut Alya tak kalah kencang
"Buset gosah teriak teriak mba!!"sahut Nabila dengan nada yang sama.
"Lu juga teriak bangsat" ucap alya Febri secara bersamaan,marsha hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah laku sahabat nya seperti itu.selesai dengan tugas nya Alya langsung bergegas untuk pulang namun pada saat sedang menunggu bis tida ada yang lewat tiba tiba terdengar suara motor yang berhenti di dekat nya,pada saat sang pengendara motor itu melepas helm nya Alya kaget bukan main karena itu Aidan..
"Naik"sahut Aidan datar
"Hah"kata Alya yang tida mengerti dengan ucapan Aidan
"Naik buruan" titahnya lagi
"Naik?"tanya Alya dengan polosnya "hmm"sahut Aidan ,alya naik ke motor Aidan dengan kesusahan karena motor Aidan yang tinggi
"Tutup"kata Aidan
"Hah"Alya
"Tutup paha Lo"sahut Aidan lagi sambil menyerahkan hodie milik nya
"Thanks "sahut Alya namun tida di jawb oleh sang empu,selama di perjalan tida ada yg membuka suara alya yang sibuk memperhatikan jalan yang ia lewati dan Aidan yang sibuk menyetir,sesampai nya di depan rumah alya,alya pun langsung turun dri motor dengan susah payah  dan Alya mengembalikan hodie milik Aidan Namun di tolak oleh sang empu nya belum sempat Alya bilang makasih Aidan sudah pergi dluan.




Tbc...
Makin gk nyambung ya ceritanya maaf soalnya otak nya udah gk bisa mikir lagi.

Jangan lupa vote dan komen kawan muachhh😂

ITS Started From Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang