A/N : Episode di bawah ini bukan ending sebenarnya. Ini hanya situasi lain pada kisah yang sama.
***
Warning!
18+***
Jurnalis itu berkeliaran. Ia gadis sebatang kara yang penuh rasa penasaran dan memutuskan mengelilingi negeri tetangga mencari tahu alasan semua perempuan di sana bercodet. Mencari informasi mendalam dengan menguping, terus melemparkan sanjungan ke orang asing, tetap saja orang-orang di sana kokoh menyembunyikan rahasia.
Apa yang mereka sembunyikan?
Gadis itu tampaknya tidak paham. Ketika semua orang melemparkan pandangan waswas seolah berbisik 'Dia perempuan gila yang bisa-bisanya tidak bercodet', barulah gadis itu paham ada hal aneh terjadi di sini. Ia membulatkan tekad untuk mendapatkan keinginannya; barang satu dua alasan untuk menjadi headline surat kabar sudah lebih dari cukup.
Sambil berjalan, gadis itu mendengar bisikan penduduk,
"Lihat gadis itu! Dia pasti orang luar negeri ini!"
"Apa dia gila?" seru yang lain, "bagaimana kalau raja sedang berjalan dan melihatnya tak bercacat?"
"Aku akan mencoba melemparinya dengan pisau. Doakan agar pisauku melukai wajahnya!"
Dengan cepat gadis itu mendekat, menanyakan alasan bisik-bisikan itu. Namun, lagi dan lagi, mereka berhamburan ketakutan. Lagi dan lagi gadis itu kehilangan informasi.
"Raja akan memaksamu menikahinya."
Gadis itu menoleh. Suara itu kian mendekat, kemudian muncul seorang pria kekar. Napasnya bau alkohol dan ikan. Corak-corak bertahan hidup mengintip di balik kimononya.
"Kau cantik sekali," gadis yang senang mendengar -setidaknya- satu alasan mendasar bertahan saat dagunya disentuh nakal, "raja pasti akan suka."
Memaksa Warga Menikahinya, Semua Perempuan Memutuskan Melukai Diri Sendiri
Haus Akan Wanita, Seorang Raja Membuat Wanita di Negerinya Melukai Diri Sendiri
Gadis itu terlalu sibuk memikirkan headline yang tepat dan tidak menyadari dirinya sudah diikat. Segera saja ia berada di hadapan sang raja. Tidak seperti yang diperkirakan, dia raja yang sangat tampan dan berkuasa. Pergumulan yang berada di akal sehat gadis itu lenyap diakibatkan rasa tertarik yang menguar.
"Mohon, Yang Mulia. Hamba menyadari keinginan Yang Mulia terhadap pernikahan sempurna. Yang Mulia Raja tentu ingin memiliki istri cantik tak bercacat, anak-anak-"
"Saya tak pernah berpikir untuk mempunyai anak," balas sang raja dengan tenang.
Entahlah. Pria kekar itu langsung panik setengah mati.
"Ma-maksud hamba-"
"Lanjutkan."
"Hamba berniat memberi Anda gadis ini. Seperti yang Baginda Raja lihat, dia benar-benar cantik dan-"
"Tak bercacat." Kali ini pelayan setia raja yang memotong. Pria kekar tampaknya gusar, tetapi ia menyimpan itu semua dalam hati sementara sang pelayan kini sibuk menyentuh tubuh sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Yang Malang
Short StoryGadis sebatang kara hidup berkelana mencari berita. Ia berjalan ke sana ke mari kemudian menemukan negeri aneh. Rasa penasarannya menguar. Segala cara dilakukan. Alhasil usahanya dibayar dengan harga yang mahal. Gadis sebatang kara hidup puas mendap...