Senja di Jakarta
❝Senja itu romantis. Dia yang paling banyak berkorban dari Siang dan Malam. Hadirnya sesaat, cuma sebagai peralihan. Walau Senja sadar kalau dia indah, tapi dia nggak egois. Nyatanya, ia memilih untuk mengalah.❞
❝Senja itu romantis. Dia yang paling banyak berkorban dari Siang dan Malam. Hadirnya sesaat, cuma sebagai peralihan. Walau Senja sadar kalau dia indah, tapi dia nggak egois. Nyatanya, ia memilih untuk mengalah.❞
[BOOK 1 OF WHEN THE BADBOY MEETS THE FANGIRL] -SUDAH DITERBITKAN- BEBERAPA CHAPTER SUDAH DIHAPUS. Highest Ranking : #7 Fiksi Remaja, 16 November 2016 Ini hanyalah berkisah tentang Oliver seorang badboy di SMA Cendrawasih yang kepergok oleh seorang perempuan di toilet karena sedang memalak anak kutu buku, dan ia tida...
Insiden mencengangkan, berani, dan kurangajar yang dialami oleh Gatari dan Gilang pada suatu pagi di lorong sekolah mereka, menyatukan keduanya pada sebuah pertempuran dingin. Sialnya, api kebencian itu semakin membara saat mereka dipertemukan lagi di sebuah acara makan malam keluarga. Cerita ini tentang awal dari ke...
Ariq, namanya. Cowok yang selalu tidur sewaktu jam pendalaman materi, padahal guru udah ngomong sampai berbusa-busa di depan kelas. Canda jadi ingin iseng menempeli meja cowok itu dengan sticky notes untuk membunuh rasa bosan. Isinya simpel aja: rangkuman rumus yang mereka pelajari hari itu, atau cuma sekadar kata-kat...
Bagi Zidan, Mera hanyalah cewek berisik yang tiba-tiba mengganggu ketenangan hidupnya. Sementara bagi Mera, Zidan adalah cowok berbakat yang pantas menerima perhatiannya. © 2018 all rights reserved by fluoresens. [cover photo belongs to its rightful owner.]
Angga adalah pil biru yang selalu berusaha meninggalkan masa lalunya dan lari dari kenyataan. Sementara itu, Vania adalah pil merah yang sedang berusaha mengejar dan membawanya kembali ke dunia nyata. Dunia di mana segala hal tidak selalu terlihat seperti pelangi dan mentari pagi.
Kakek itu terdiam. Memandangi lalu-lalang arus kendaraan di depan matanya tanpa mengindahkan betapa bisingnya suara yang memekakkan telinga. Dia di sana, sendirian, terduduk kaku dengan mata sayu yang mengharap belas kasih orang yang melewatinya. Namun, apa daya, tak ada satupun orang yang menyadari akan keberadaanny...
"Lo Anya temen sebangku gua, ya?" "Menurut lo aja. Emang ada berapa Anya di kelas?" ©2018 | cover by @worteloren