Sajak Senja
Hanya aksara yang bersuara, #1 in poetry ( 1/9/2018 ) #1 in Puisi ( 13/11/2018) #1 in sajak ( 04/10/2018) #1 in Poem ( 17/02/2019) -Selamat Membaca-
Hanya aksara yang bersuara, #1 in poetry ( 1/9/2018 ) #1 in Puisi ( 13/11/2018) #1 in sajak ( 04/10/2018) #1 in Poem ( 17/02/2019) -Selamat Membaca-
Karena terkadang Bibir tak bisa ungkapkan Rasa di Dada Dan biarlah Tangan yang Merangkai Nya Menjadi sebuah goresan (05/11/17) -ard
Tentang senja yang kutulis dalam aksara. Senja yang kurindu, senja yang kunanti, dan senja yang kumiliki.Hingga senja yang pergi.
'Luka adalah semestanya puisi' -Sapardi Djoko Damono Ketika luka itu ada, disaat yang sama pena mulai menggoreskan sajaknya.
Tentang sesuatu yang mereka sebut "rasa" coba ku rangkai dalam deretan diksi agar kita temukan bahan diskusi ketika senja berona jingga
Bukan cerita,hanya amunisi pujaan yang kujadikan sajak-sajak ketika aku sedang rindu. Tak cantik,tak juga mempesona. Namun wanita berotak berisi cerdas,mengagumi puisi dan kata-kata selalu menjadi dambaan ku sejak dulu.
" Selalu ada pagi yang bercahaya kelak menjelma hangat yang meresap ke dalam dada ,semoga bisa menjagamu dari segala air mata . Dan dari matamu yang hangat embun pagi di jatuhkan , perlahan mengendap pulang , tak pamit . Saat siang segera beranjak . Ini hanya keluh tanpa peluh yang hanya ingin mengunjunginya bukan se...
Menulis adalah caraku berbicara, dengan kata tanpa suara 18/12/2015 (13:13)
Kamu sudah tahu perasaanku tetapi kamu belum tahu puisiku.
[I know this story is already end, but I'm really happy if you aren't become a silent reader. Leave your comment or vote, i'll appreciate it.] Kamu itu seperti pelangi. Kamu muncul setelah hujan datang. Tapi, kamu tak akan datang jika tak ada hujan. Haruskah selalu ada hujan jika aku ingin melihat pelangi? Haruska...
Ini hanya tentang aku dan kamu Aku adalah langit Dan kamu adalah pelangi, Pelangi dalam diam ku. Sedangkan mereka, hanya pemanis saja.. ♥♥♥ Tadinya ini story tapi aku rubah karna tangan aku sakit dan gakuat ngetik lama lama. Jadi kaya puisi gitu kali ya hmm. Enjoyed!!
Kertas, Pena, & juga Rindu. Mana yang harus kutumpahkan lebih dulu? Tinta atau air mata.
Ternyata bukan aku yang kamu cari. Bukan aku yang kamu datangi untuk tempat pulang. Aku berharap menjadi rumah, namun kamu hanya menjadikan aku tempat singgah. Ingin berjuang lebih keras, tapi sikapmu mampu membuatku seperti ingin terlepas. "Kepada hati, aku harap kamu masih terus mampu untuk bertahan dan tetap tegar...