Jika mengenang sepuluh tahun yang lalu, mimpipun Aina takkan pernah menyangka kalau hubungannya dengan Bryan harus berakhir dengan sebuah perceraian yang pahit dan menyakitkan. Sebagai janda tanpa anak, Aina merasa dia tidak berhak menuntut apapun dari Bryan. Itulah sebabnya dia memilih pergi, dibanding menunggu pemberian dari Bryan yang saat ini sedang menanti kelahiran anaknya dari istri barunya, sesuatu yang tidak bisa Aina berikan. Aina pikir dia akan menjalani kehidupannya yang sepi dalam kesendirian setelah menjadi seorang janda. Tapi kemudian muncul sosok Arash Ankarian, masuk dalam hidup Aina begitu saja, merubah semua dalam sekelip mata, membuat Aina percaya kalau dia juga berhak untuk Bahagia. Cover by pinterest Sebelum baca harap follow dulu. Setelah baca harap Vote & komen (yang baik dan sopan) TERUNTUK PARA PENJIPLAK TAK TAU MALU, MENYINGKIR LAH DARI SINI! seperti biasa saya ingatkan typo dan eyd yang berantakan. kalau tidak typo bukan karya saya. Cerita ini hanya dipublikasikan di wattpad dengan akun ini.