Seorang santri putri yang ingin sekolah di pondok pesantren, namun dengan bimbang dengan keadaan sang ibu yang kini sering sakit-sakitan. Namun dorongan sang ayah dan juga keinginan nya tak kalah kuat, sang ayah pun tetap menyemangati putri bungsunya untuk tetap melanjutkan di pondok pesantren. Hari berganti hari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Tiba-tiba zahra di panggil melalui microfon TU. Dan mendapat kabar bahwa ibunya sedang sakit keras dan ingin bertemu dengannya, saat itu juga zahra menangis tersedu-sedu.