Bodoh, itulah julukan yang tepat untuk Ana. Terus mengharapkan pacarnya, Bara agar kembali lagi kedekapannya. Padahal jelas-jelas ia sudah dicampakkan. Disisi lain, ada Gibran yang selalu menunggu uluran tangannya diterima oleh Ana. Gibran yang sangat tulus dan perhatian kepada Ana. Ana bingung, harus memilih Bara atau Gibran. Bara dengan sejuta kenangan indah yang tak akan bisa terlupakan, atau Gibran dengan seluruh ketulusan dan perhatiannya. Lantas, siapakah yang akan Ana pilih? Temukan jawabannya di cerita ini. Jangan lupa untuk terus vote & comment di setiap chapter nya!
1 part