Siapa bilang jadi public figure itu menyenangkan. Diantar-jemput menggunakan kendaraan pribadi, makan makanan enak dan bergizi, menggunakan barang-barang bermerk, dikenal banyak orang dan memiliki penggemar yang banyak. Kelihatannya yang menang enak, tapi ketahuilah, asliya tidak demikian. Apa lagi sudah memiliki gelar go internasional. Tanggung jawab semakin banyak, tekanan juga semakin berat, semakin banyak pula orang yang ingin mengulik kehidupan pribadi, itu saja sudah sesak untuk menjalankannya. Belum lagi kalau bicara haters, kalian tau istilah semakin tinggi pohon, semakin banyak angin yang menerpa? Itu benar adanya. Haters seolah orang paling benar untuk mengatur hidup seseorang, haters seolah penjahat yang sangat mudah menyakiti seseorang, haters seolah malaikat maut yang siap setiap saat untuk mencabut nyawa seseorang, bahkan haters berlagak seperti tuhan. Apa sih?! Ingin hidup normal pun rasanya susah, ingin makan di pinggir jalan akan ribet, apalagi soal kehidupan pribadi. Kapan nikah? Pacarnya siapa? Betah menjomblo nih? Tidak semua hal harus diketahui publik. Semua itu ada porsinya! Jika berhubungan dengan pekerjaan atau prestasi, boleh lah kalian menggali sampai akarnya. Cerita ini mengintip kehidupan asli sepasang public figure yang mengalami banyak rintangan dalam menjalin hubungan. Juga kisah cinta yang tidak terbayang sebelumnya. Berhasilkah mereka melewati hal itu hingga ke jenjang pernikahan? Bisakah mereka hidup biasa seperti manusia biasa? Dan berakhir bahagia?