Ada saatnya, aku ingin mencintai seseorang. Pada saat yang sama, aku tidak ingin mencintai siapapun. Perasaan yang sulit dimengerti, kebingungan yang panjang. Ketakutan yang dalam, tentang berbagai kemungkinan karena mungkin saja aku akan kehilangan diriku setelah mengenalmu. Duniaku mungkin saja akan berubah seketika. Meski begitu, aku tetap ingin berterimakasih padamu karena telah membawa nuansa baru ke dalam hidupku. Meski begitu, aku masih ingin berterimakasih padamu karena telah mengubah pandanganku bahwa aku tidak harus terus memperjuangkan cinta pertama yang hampir tidak mungkin terwujud itu. Meski begitu, aku sangat berterimakasih padamu karena pernah mencintaiku, pernah berjuang untukku, pernah tersenyum untukku dan menghiburku di saat aku sangat membutuhkan itu. Meskipun, sekali lagi, perjalanan itu tidak memiliki akhir. Atau hanya aku yang tidak bisa melihat akhirnya. Dear: Raffa Juanda. From: Mecca Aurelia.