{Follow dulu sebelum di baca} "Permisi pak, Saya harus bekerja." Delvan tetap menahan Tasya agar tidak pergi. "Kasihan Cia, dia sedang demam." Tasya yang mendengar kata Cia langsung menatap Delvan, "Cia, demam? Bagaimana bisa?" Tasya yang tadinya bersikeras mau bekerja, sekarang dia ingin Menjenguk Cia. Dia sendiri tidak tahu kenapa dia begitu Khawatir. Yang jelas dia sudah menganggap Cia seperti Putrinya sendiri meskipun dia belum pernah menikah. Apakah Mungkin karena Sifat Keibuannya, atau apa?