PRINCE
  • Reads 8,095,508
  • Votes 823,052
  • Parts 66
  • Reads 8,095,508
  • Votes 823,052
  • Parts 66
Ongoing, First published Apr 27, 2020
[PRIVATE ACAK; FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU]

#1 in Teen (2 Juli 2021)
#25 in Teenfiction (4 September 2021)
#11 in Teenfiction (21 September 2021)
#12 in Teenfiction (29 September 2021)

****

Sheila Antariksa adalah mainan Prince Liam Hussein itu tidak terbantahkan.

Terlepasnya sepatu Sheilla Antariksa ketika berlari di Koridor kelas XII SMA. Panca Negara menyebabkan Prince Liam Hussein terjatuh, hal tersebut sontak menjadi bulan-bulanan siswa-siswi. 

Disisi lain, peristiwa memalukan bagi Pangeran Sekolah itu membawa malapetaka bagi Sheila; Pertengkaran yang tidak ada habis diantara keduanya. 

Prince Liam Hussein tidak pernah sebegitu nekatnya menjadikan seseorang sebagai mainannya. Tapi apa boleh buat? Sheila terlalu manis untuk dia lewatkan begitu saja. 

Liam egois. Dia menginginkan Sheila untuk selalu berada di radarnya meskipun hanya sebatas bercandaan. Apapun untuk memperhatikan gadis itu disampingnya akan dia lakukan. 

Sheilanya. 

Miliknya. 

Kepunyaannya. 

Mutlak.

****

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add PRINCE to your library and receive updates
or
#2jefrinichol
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
 ARGALA cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Argavanil cover
VANILA ANASTASIA [ SEGERA TERBIT ] cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
AV cover
Kilian [END] cover
Antagonis Secret Wife (transmigration) cover

MAHESA

48 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan