Dirimu pernah muda. Dirimu punya mimpi. Dirimu punya rasa. Dirimu punya cita. Dirimu punya harapan. Dirimu punya apa yang dirimu ingin lakukan. Tapi bukan hanya dirimu. Diriku juga punya. Jangan karena dirimu ingin sesuatu berjalan sesuai keinginanmu semua yang ingin kulakukan salah menurutmu. Tekanan, kekangan, larangan, bentakan, semua sudah aku dengarkan. Semua sudah aku ikuti. Tolong dengarkan kali ini saja, harapan harapanku, mimpi mimpiku, keinginanku. Aku hanya memintamu dengarkan, agar aku tak memendamnya sendiri. Tak stress sendiri. Ketika tidak bisa terlelap tidur di malam hari, ketika lebih menyukai ruang gelap tanpa secercah cahaya yang menerangi. Tak ada yang bisa mendengar tangisan hati saat diriku tertawa lepas seakan diriku sangat baik baik saja. Aku tak memintamu untuk menuruti segala harapan dan keinginanku. Aku hanya butuh didengarkan, agar bisa berbagi cerita sebagai penenang. Pernah kah merasakan, ketika dada sesak penuh dengan ribuan harapan, keinginan, dan emosi yang terpendam.? Ketika semua usaha, semua pencapaian harus dipupuskan satu waktu. Diriku tersenyum, namun hati stres berteriak. Catatan Emosiku-
1 part