Dia tidak menyangka bila mengenal seseorang yang telah berhasil mencuri hatinya justru menjadi luka untuknya. Luka yang bahkan sangat sulit untuk dihilangkan begitu saja, malah semakin ia mencoba tuk melupakannya justru menjadikannya terjatuh kedalam jurang tanpa dasar. Mungkin takdir baik tak berpihak padanya, tapi bisakah ia benar-benar melupakannya agar rasa sakitnya tak terus menyiksanya? akankah Takdir memberikan dirinya kebahagiaan yang sebelumnya telah menghancurkannya? Ataukah sebaliknya?