Kisah dimulai dengan pemandangan matahari terbenam di kota, lukisan warna-warni yang membelai langit dan menciptakan siluet gedung-gedung tinggi. Alex terlihat sibuk dengan rencana arsitekturnya, berjalan di antara rimbunnya orang-orang yang tenggelam dalam kehidupan perkotaan yang dinamis. Sementara itu, Mia mengambil langkah-langkah ringan di sepanjang jalan kota, berhenti sejenak di tiap sudut untuk menangkap inspirasi dari warna-warna yang mencolok dan bayangan yang menari di tembok-tembok. Kafe kecil tempat mereka pertama kali bertemu, diceritakan dengan aroma kopi yang menguar dan suasana yang hangat, menjadi panggung pertemuan tak terduga dua jiwa yang berbeda. Dalam setiap halaman cerita, kota menjadi karakter utama yang menyaksikan perubahan dalam hidup Alex dan Mia. Gedung-gedung tinggi mencerminkan keberlanjutan hidup, sementara jalan-jalan kecil di antara gedung-gedung itu melambangkan kemungkinan baru dan keberanian untuk menjelajahi takdir yang belum terungkap. Melalui deskripsi yang kaya dan penuh detail, cerita ini menghadirkan atmosfer kota dengan sentuhan keintiman yang meresap, membiarkan pembaca merasakan getaran dan keindahan dalam setiap momen yang dilalui oleh tokoh-tokoh utama.
7 parts