Pemuda dengan kedua mata yang berbeda warna. Satu layaknya berlian di tengah samudra, satu lagi layaknya obsidin yang melukai hati. Karlan Hakim Karim namanya. Kala ketika maut mulai menghampiri: akhirnya membuat topeng kosong yang ia pakai setiap hari mulai meleleh. Susah untuk diterima dan menerima diantara lingkungan yang dekat namun tampak jauh baginya. Keluarga, sahabat, masyarakat. Begitu jauh Karlan dengan mereka. Namun, cairnya hati dan sedikit terbukanya kepribadian. Juga membuka masa kelam dibenaknya. Jawaban-jawaban gelap yang tak ingin ia dengar. Orang yang membuatnya menjadi angsa hitam, bayangan ditengah malam, merupakan kegagalan dari angsa putih. Entah apa akhirnya nanti, baik maupun buruk, ikhlas maupun mati. •Not BL (kata kasar)• •Komedi lah dikit•