Sang intan permata kan selalu berkilau indah sebagaimana mestinya apabila ada setitik saja, sinar cahaya yang sudi-kan dirinya tuk berinya secercah harapan supaya dapat tunjukkan pesona ayunya yang begitu anggun nan jelita kala dapat bias-kan cahayanya hingga merawani-warni di nirwana. Ribuan kata sayang di sayang dirapalkan berjuta-juta kali sebab semesta dengan begitu teganya tempatkan sang permata pada sisi pelik dunia yang begitu gelap gulita, bahkan mustahil dapat diterangi seberkas cahaya pun, Dan lagi sang permata hanya se-intan saja saat ini, tanpa se-intan lainnya tuk jadi bagian yang dapat disebut sepasang baginya, hingga pada akhirnya sang intan permata pun hanya tampak seperti sebongkah batu biasa di tengah peliknya dunia dengan nama yang disematkan sebagai berlian, akan tetapi nama itu hanya sebatas indah buai nama kehormatannya belaka.