Risalah ini berisi butiran pengalaman parapejuang dalam tugasnya mengemban amanah sebagai sosok penyeru. Mereka adalah putra-putra pertiwi yang sengaja di desain agar menjadi pejuang-pejuang kebenaran. Di kampus Peradaban itu, mereka menggali potensi-poensi alamiyah yang terkubur oleh ketidaktahuan. Dibersamai oleh masyaikh-masyaikh dakwah yang Ikhlas, yang tanpa letih membimbing dan membentuk mereka menjadi prajurit-prajurit dakwah yang tahan banting. Ditempa hanya dalam dua tahun saja, dengan setumpuk aktifitas Ruhiyah, Fiqriyah dan Jasadiyah yang menguras banyak tenaga, emosi dan pikiran. Tidak sedikit yang gugur sebelum di panen. Juga banyak yang telah berbuah ranum dan harum. Maka izinkan kami, mengkisahkan kepada Anda yang haus akan teladan perjuangan. Meski benar adanya, tak ada teladan yang lebih baik dari pada Rasul Mulia. Namun belajar dari pengalaman-pengalaman terdahulu adalah bagian dai hal yang di anjurkan: أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗ وَلَدَارُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?.
3 parts