Bab 47
Lama Rosaline memeluk papan nisan yang masih baru itu. Berjuang keras untuk ikhlas, walau hatinya sangat hancur. Reyna yang mendampingi Rosaline, bersama Rais dan Mayra orang tua mereka, berusaha menghibur Rosaline.
"Yang kuat ya Ros, Grey pasti sedih loh, kalo liat Lo kayak gini," Reyna begitu prihatin melihat adiknya. Rosaline seperti tak punya semangat hidup lagi, begitu muram, seolah separuh nyawanya ikut hilang bersama Grey.
"Pa - padahal Ros baru menikah ama Baby Grey,"
"Padahal Ros baru aja bahagia, Baby Grey siuman tadi malam dinihari, Baby Grey udah ingat dengan Ros dan balas peluk Ros, dia bilang dia mencintai Ros, tapi kenapa? Kenapa Baby Grey tiba - tiba pergi ninggalin Ros?"
"Ros...Ros gak kuat kalo gak ada Baby Grey,"
"Gak ada yang menghibur Ros lagi,"
"Gak ada yang temenin Ros lagi,"
"Ros pasti kesepian,"
"Ros...Ros pasti..."
Mayra memeluk erat Rosaline dan mengusap - usap punggung anak bungsunya itu dengan penuh kasih.
"Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan umatnya, Ros," bisik Mayra lembut. "Grey anak yang baik, Allah sayang dengan Grey makanya Allah cepat mengambil Grey agar Grey tidak merasakan sakit lagi,"
"Tapi bahagia Ros adalah bersama Baby Grey, Bu. Kenapa Allah mengambil bahagia Ros?" Tangis Rosaline dalam pelukan Ibunya.
"Tidak Ros, Allah tidak mengambil bahagianya Ros. Allah justru ingin menjadikan Ros bidadari untuk Grey, bidadari yang selalu kirim doa untuk Grey di tiap Sujudmu, Ros," kata Mayra sambil terus membelai rambut Rosaline. "Kamu sayang kan dengan Grey? Jadi teruslah hidup untuk jadi bidadarinya Grey, Ros,"
Rosaline cuma terpana menatap ibunya.
I just published " Bab 47 : Selamat Jalan Baby Grey - nya Ros " of my story " Buku Diary Dalam Rumah Kayu ". https://www.wattpad.com/1503386808?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi