12EmilyYumi

bab 5
          	
          	"Kak Andru kenapa? Kak Andru sakit? Ih jangan nangis dong, cup cup cup,," Ayla memeluk Andru. "Kak Andru mimpi buruk lagi? Mau Ayla puk puk puk?" 
          	
          	Ayla memeluk sambil menepuk - nepuk punggung Andru. Kali ini Andru pasrah dipeluk Ayla, tidak menolak lagi, karena dia memang butuh pelukan sekarang. Andru menumpahkan semua emosinya dalam pelukan Ayla
          	
          	"Gue gak mau dipenjara, Ayla, gimana gue sekolah kalo dipenjara, siapa yang bantu Ibu nanti? Ayah entah dimana....Ta - tapi gue juga gak mau disiksa Mas Alanza...," rintihnya pada Ayla yang entah mengerti atau tidak ucapannya. "Gue sama sekali gak berniat ngebunuh Revan, gue gak sengaja menekan pelatuk pistol itu...,"
          	
          	"Cup cup cup, Kak Andru jangan nangis terus dong, kan ada Ayla yang temenin Kak Andru," hibur Ayla  polos. "Ini Ayla punya permen, Kak Andru mau?"
          	
          	Hampir Subuh saat akhirnya Andru jatuh tertidur dalam tangisnya, di lantai warung, masih berpelukan dengan Ayla yang juga tertidur. Tubuh mereka meringkuk, saling berpelukan, seperti dua anak kecil yang pasrah terperangkap dalam ruangan gelap dan kotor warung kosong yang penuh kecoa dan tikus melintas di sekitar mereka.
          	Sementara saat pagi tiba,  di rumahnya, Razqa terkejut menemukan kamar Andru dan Ayla kosong, dan jendelanya terbuka.
          	
          	Pemuda parlente itu menghela napas berat.
          	
          	"Kenapa Lo kabur, Dek?" bisik Razqa tak mengerti. "Tidak nyaman di rumah gue?" 
          	
          	Dan Razqa begitu gundah, saat akhirnya tau alasan Andru kabur dari rumahnya. Tajuk utama Surat Kabar yang dia baca pagi itu saat sarapan, yang memberitau segalanya.
          	
          	Foto Andru terpampang jelas di sana, sebagai tersangka pelaku tunggal pembunuh Revan Adiputra Bagaskara yang sedang dicari polisi. 
          	
          	
          	I just published " Bab 5 : Alanza Sadewa Bagaskara " of my story " Andru's Escape ". https://www.wattpad.com/1512299018?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

bab 5
          
          "Kak Andru kenapa? Kak Andru sakit? Ih jangan nangis dong, cup cup cup,," Ayla memeluk Andru. "Kak Andru mimpi buruk lagi? Mau Ayla puk puk puk?" 
          
          Ayla memeluk sambil menepuk - nepuk punggung Andru. Kali ini Andru pasrah dipeluk Ayla, tidak menolak lagi, karena dia memang butuh pelukan sekarang. Andru menumpahkan semua emosinya dalam pelukan Ayla
          
          "Gue gak mau dipenjara, Ayla, gimana gue sekolah kalo dipenjara, siapa yang bantu Ibu nanti? Ayah entah dimana....Ta - tapi gue juga gak mau disiksa Mas Alanza...," rintihnya pada Ayla yang entah mengerti atau tidak ucapannya. "Gue sama sekali gak berniat ngebunuh Revan, gue gak sengaja menekan pelatuk pistol itu...,"
          
          "Cup cup cup, Kak Andru jangan nangis terus dong, kan ada Ayla yang temenin Kak Andru," hibur Ayla  polos. "Ini Ayla punya permen, Kak Andru mau?"
          
          Hampir Subuh saat akhirnya Andru jatuh tertidur dalam tangisnya, di lantai warung, masih berpelukan dengan Ayla yang juga tertidur. Tubuh mereka meringkuk, saling berpelukan, seperti dua anak kecil yang pasrah terperangkap dalam ruangan gelap dan kotor warung kosong yang penuh kecoa dan tikus melintas di sekitar mereka.
          Sementara saat pagi tiba,  di rumahnya, Razqa terkejut menemukan kamar Andru dan Ayla kosong, dan jendelanya terbuka.
          
          Pemuda parlente itu menghela napas berat.
          
          "Kenapa Lo kabur, Dek?" bisik Razqa tak mengerti. "Tidak nyaman di rumah gue?" 
          
          Dan Razqa begitu gundah, saat akhirnya tau alasan Andru kabur dari rumahnya. Tajuk utama Surat Kabar yang dia baca pagi itu saat sarapan, yang memberitau segalanya.
          
          Foto Andru terpampang jelas di sana, sebagai tersangka pelaku tunggal pembunuh Revan Adiputra Bagaskara yang sedang dicari polisi. 
          
          
          I just published " Bab 5 : Alanza Sadewa Bagaskara " of my story " Andru's Escape ". https://www.wattpad.com/1512299018?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

bab 4
          
          "Heh, minggir Lo! Jangan ganggu adek gue!" Andru langsung menerjang salah satunya, yang sedang  mengganggu Ayla.
          
          Buk!! 
          
          Tanpa ba - bi - Bu, Andru yang sifatnya gampang emosi, melayangkan bogemnya, , menghajar wajah pemuda pengganggu Ayla, hingga terjengkang jatuh dibuat Andru. 
          
          "Apa Lo, bocil?!! Jangan ikut campur!" Sembur pemuda yang sepertinya lebih tua dari Andru itu, jelas tak terima dilabrak dan dipermalukan oleh Andru yang dianggapnya masih anak kecil.
          
          "Dia adek gue!" Belum sempat pemuda itu bangkit,  Andru sudah mencengkram kerah jaket pemuda itu dengan kasar.
           "Jangan macem - macem lo dengan dia!"
          
          "Oh dia adek lo, kirain perek," cemooh pemuda itu sambil melirik Ayla yang berdiri gemetaran sambil menangis di dekat mereka.
          
          Andru mengeluh,  tentu saja Ayla jadi menarik perhatian semua lelaki dan mengira Ayla adalah gadis penghibur. Dengan  pakaian yang dikenakan Ayla jelas mengundang hasrat lelaki hidung belang untuk mengganggunya, dengan baju baby doll yang kependekan menampakkan pinggang ramping Ayla jika gadis itu mengangkat tangannya,  mengenakan celana pendek yang mempertontonkan paha mulus Ayla. 
          
          Ya Tuhan, semoga gue bisa menemukan cara untuk bisa membeli pakaian ganti yang lebih layak untuk Ayla
          
          "Apa perek?! Lo perek!!" Mata Andru mendelik menatap pemuda itu, tangannya sudah terangkat hendak melayangkan tinjunya pada sang pemuda, tapi ada yang dengan sigap menahan tangannya. 
          
          Buk! 
          
          
          
          I just published " Bab 4 : Bertemu Kak Razqa " of my story " Andru's Escape ". https://www.wattpad.com/1512294905?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Prolog 
          
          "Gue juga cinta ama Silvia...," sahut Revan datar.
          
           Andru nyaris menjatuhkan pistol yang sedang diacungkannya pada Revan.
          
          "Apa?!" Andru ternganga.
          
          "Dan gue gak bisa terima Silvia nolak gue, Ketua Genk Dreadnoks yang ternama, dipermalukan di depan semua teman, GUE GAK TERIMA!!" Suara Revan tiba - tiba keras.
          
          "Hah? Lo..Lo tau Silvia cewek gue, tentu aja dia nolak lo, Bro, lo...Lo udah gak waras...," sampai tergagap Andru mengatakannya, saking tidak percaya, Revan sahabat terbaiknya sejak kelas 10,  ternyata menikungnya, berusaha merebut Silvia kekasihnya. Tangannya yang menggenggam pistol, bergetar begitu kuat menahan emosinya.
          
          "Apa lo bilang?!" Revan mendelik.
          
          "LO UDAH GAK WARAS!!!!" Dan ledakan emosi itu akhirnya menyembur dahsyat.
          
          Mendengar itu, Revan bergerak maju dengan bilah kayu panjang sudah ada dalam  genggamannya.
          
          "Tetap di tempat lo!! Gue bisa menembakkan pistol ini, Revan!" teriak Andru  frustasi melihat Revan bergerak.
          
          "PERSETAN!!'
          
          Teriakan Revan yang menyerang Andru dengan bilah kayu panjang itu, membuat Andru kaget setengah mati, tak mengira sahabatnya begitu berani menyerang, padahal dia sedang memegang pistol.
          
          DOOORRR!!!
          
          Pistol itu meletus. 
          
          Begitu mengerikan, bersamaan ambruknya tubuh Revan Adiputra Bagaskara, sang ketua Genk Motor Dreadnoks, tersungkur bersimbah darah tepat dibawah kaki Andru yang terpana memandangnya. 
          
          Pistol terjatuh dari pegangan Andru. 
          
          "Re - Revan...Revan...,"
          
          
          
          I just published " Prolog " of my story " Andru's Escape ". https://www.wattpad.com/780343386?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 46
          
          "Kak Danni, kenapa Kak, ikut - ikutan Kak Tristan dan Tante Alicia?" Rosaline membuka suara, karena keduanya hanya membisu sedari tadi.
          
          "Karena lo," Danni menyahut tanpa memandang Rosaline. 
          
          "Ka - karena gue?" Rosaline tertegun mendengar jawaban Danni.
          
          "Karena gue sangat mencintai lo," suara Danni bergetar saat mengatakannya. Tangannya terlihat mengepal.
          
          "Kak Danni...," Rosaline melihat mata hitam itu mengarah padanya.
          
          "Tapi si Bayi udah ngehancurin semuanya, gue...Gue udah kehilangan Kakak kembar gue, Kak Danisha, gue gak mau kehilangan untuk kedua kalinya, gue gak mau kehilangan lo, tapi si Bayi setan itu seenaknya ngerebut lo dari gue!!" Suara Danni tiba - tiba meninggi, membuat Rosaline terjengah.
          
          "Baby Grey udah meninggal, Kak, plis jangan sebut dia setan," Rosaline berkata lirih.
          
          "Dia emang setan!!" Tiba - tiba Danni menggebrak meja begitu keras. Rosaline nyaris terlompat dari kursinya karena begitu terkejut. Petugas Lapas buru - buru menghambur, memegangi Danni. 
          
          "Danni, kenapa kamu?" Argantara tersentak melihat anaknya mendadak  naik darah.
          
          Suara  tawa Danni tiba  - tiba membahana memenuhi ruangan bezuk tahanan. Entah apa yang membuatnya tertawa, tapi tawa itu terdengar begitu getir. Mata hitamnya begitu berkaca - kaca.
          
          "Dia emang pantas mati!" Teriak Danni di sela - sela tawanya. "Semuanya hancur gara - gara dia!"
          
          Petugas Lapas terpaksa menggiring Danni kembali masuk ke selnya karena tingkahnya yang tidak kondusif.
          
          Danni terdengar masih berteriak - teriak sampai jauh, 'Rosaline, denger lo!! Gue gak akan pernah menyesal ngelakuinnya! Gak akan pernah!!'
          
          Rosaline begitu perih mendengar kata - kata Danni, begitu kuatnya rasa  dendam pemuda itu pada Grey, hingga tak peduli di penjara demi bisa membalas sakit hatinya. Tidak ada rasa penyesalan sama sekali dihati Danni.
          
          https://www.wattpad.com/story/178640646

lautbiru2312_

@ 12EmilyYumi  kak cerita ini gk ada niatan buat di terbitkan? Biar keluarga nya bisa peluk novel nya jika mereka kangen sama tokoh ini
Reply

12EmilyYumi

Bab 45
          
          Hari sudah menjelang Subuh. Bagai terperangkap di dalam mimpi yang sangat buruk, Rosaline melihat Harry Adinegoro memeluk Grey, sembari terbata - bata me - talqin sang anak, yang terlihat sudah begitu sulit menarik nafas. 
          
          Rosaline belum pernah mendengar Harry Adinegoro  meraung begitu keras saat mesin Elektrokardiogram akhirnya berbunyi datar. 
          
          "Hari Rabu,  tanggal 4 Mei 2022, jam 04.55 wib, pasien Grey Fernanda Adinegoro dinyatakan meninggal dunia,"  Bagai bergaung suara Dokter di telinga Rosaline.
          
          "Ba - Baby Grey?"
          
          Rosaline menatap nanar wajah imut, lucu yang biasanya tersenyum ceria untuknya, mata hazel yang biasa bersinar lembut untuknya, kini wajah itu terlihat begitu pucat, begitu tenang, damai, bahkan seulas senyum masih terukir disana. Seolah dia sedang tidur dalam keadaan begitu bahagia.
          
           Perasaan Rosaline bagai teriris sembilu, begitu perih rasanya, saat Dokter menutup wajah itu dengan kain putih. Tapi gadis itu  tak bisa bersuara, menangis pun sudah tak bisa lagi. 
          
          Kenapa Baby Grey...
          
          Kan gue bilang cerita kita gak boleh berakhir...
          
          Dan...Dan...
          
          Bu - bukankah lo bilang ingin kita bahagia bersama selamanya...Lo juga bilang akan ngejagain gue....
          
          Bukankah janji kita, Rosaline - Grey, akan bersama selamanya..
          
          Pa - padahal besok, tanggal 5 Mei, lo  ulang tahun yang ke 17,  Papa lo bilang akan ngerayain bersama,   gue...Gue udah beli bahan - bahan untuk ngebuatin kue ulang tahun coklat untuk lo, kue coklat favorit lo,  
          
           
          Tubuh Rosaline mulai limbung, pandangannya tiba - tiba menjadi begitu kabur.
          
          Tapi kenapa? 
          
          Kenapa lo lebih memilih bahagia lo dengan cara  pergi selamanya?
          
          Hampir Rosaline melorot terjatuh ke lantai, beruntung salah seorang perawat sigap menangkap tubuh Rosaline.
          
          I just published " Bab 45 : Malaikat Tanpa Sayap itu Harus Pergi " of my story " Baby Grey ( Tamat ) ". https://www.wattpad.com/1220574922?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 44
          
          "Aku tidak terima!! Keinginan Ayahmu tidak masuk akal!! Memaksakan anak sakit jiwa menjadi pewaris utama, bukankah itu tolol?!!" Terdengar Alicia menjerit sambil menangis. 
          
          Emosi yang memuncak membuat air mata kemarahan bercucuran di mata perempuan bule itu. Apalagi Harry Adinegoro juga sudah mulai gelap mata, memakai kekerasan fisik padanya. 
          
          "Apa katamu?!" Balas Harry Adinegoro menggelegar.
          
          "This is what I say!!" Jerit Alicia histeris,  diluar dugaan perempuan bule itu menyambar pistol milik salah satu Bodyguard yang berdiri paling dekat dengannya, dan mengacungkan pistol itu pada Harry Adinegoro. Laki - laki Konglomerat itu terhenyak melihat istrinya.
          
          "Lebih baik kamu mati sekalian! Jadi semua menjadi lebih mudah!"  perempuan bule itu menjerit kalap. "Semua kata - kata Ayahmu tak berlaku lagi jika kamu mati!"
          
          "Gila kamu!!" Wajah Harry Adinegoro begitu pucat pasi. Alicia tertawa bagai kesurupan. 
          
          "Ya aku memang gila. Asal kamu tau, honey? Aku buka rahasiaku, dari awal tujuanku mau menikah denganmu karena aku lebih tertarik pada perusahaanmu daripada kamu!" Tandas Alicia getir. "Cinta??! Hah, it's only a big lie!"
          
          "Kurang ajar!!"  Harry Adinegoro menyumpah. Air mata Alicia bercucuran, saat memandang suaminya, tapi perempuan bule itu lagi - lagi menutupinya dengan  tertawa seperti setan.
          
          "Goodbye, my dear husband!" 
          
          "Alicia!! For God's Sake! No!!" Harry Adinegoro berteriak frustasi. Tapi sia - sia.
          
          Door!!! 
          
          Pelatuk pistol itu dilepas Alicia tanpa ba - bi - bu. 
          
          Darah muncrat begitu mengerikan membasahi lantai ruang  keluarga. Sesosok tubuh laki - laki rubuh, tersungkur.
          
          Semua yang ada di ruangan bagai membeku menyaksikannya. Tapi bukan Harry Adinegoro yang rubuh bersimbah darah.
          
          "GREEY?!!!"
          
          I just published " Bab 44 : Pertengkaran Harry Adinegoro dan Alicia " of my story " Baby Grey ( Tamat ) ". https://www.wattpad.com/1220017634?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 43
          
          
          "Om, mungkin Baby Grey teringat," kata Rosaline ketika bertemu lagi dengan Konglomerat itu saat menjenguk Grey di Rumah Sakit Jiwa.
          
          "Teringat what?" Harry Adinegoro menatap Rosaline gusar.
          
          "Dengan janji Om dengan Baby Grey sebelum kejadian ini. Om janji jika Baby Grey berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Karya Ilmiah yang Om suruh, dia boleh menikahi Ros..,"  sahut Rosaline pelan.
          
          Sejenak Harry Adinegoro tertegun mendengar kata - kata Rosaline. Konglomerat itu baru menyadari dia memang pernah menjanjikan itu pada Grey.
          
          "Tapi Grey sekarang terganggu jiwanya. Apa kamu mau menikah dengan orang yang terganggu jiwanya?" Tanya laki - laki itu  dengan nada setengah mencemooh.
          
          Rosaline menunduk memandangi perutnya yang semakin membesar. Mata Harry Adinegoro ikut mengarah kesana.
          
          "Bagaimanapun kondisi Baby Grey, Ros tetap mencintainya, Om," sahut Rosaline getir.
          
          *******
          
          Pertanyaan yang sama juga tersembur dari mulut Rais Baswara dan Mayra, Ayah - Ibu Rosaline, saat Rosaline mengutarakan keinginan itu. 
          
          "Apa kamu yakin mau menikah dengan Grey yang sudah terganggu jiwanya?" 
          
          Tapi Rosaline lebih khawatir melihat kondisi Grey daripada memikirkan resiko menikahi orang yang terganggu jiwanya seperti Grey, hingga gadis itu kukuh dengan keputusannya. 
          
          "Ros punya janji dengan Baby Grey, Ayah, Ibu. Kami udah berjanji, akan selalu bersama selamanya. Jadi dalam keadaan apapun, Ros ikhlas walaupun itu berarti Ros harus ngerawat Baby Grey seumur hidup," sahut Rosaline sambil menatap Ayah - ibunya dengan mata berkaca - kaca. 
          
          *****
          
          https://www.wattpad.com/story/178640646

12EmilyYumi

Bab 4
          
          
          "Hutang nyawa dibayar nyawa!" geram Sky. "Gue gak peduli gimana caranya, tapi nyawa Rendy anggota gue, yang mati disiksa Al harus terbayar!!"
          
          "Rendy bukan mati disiksa Al! Dia yang goblok, Sky! Udah kalah tapi gak terima!" Sembur Rain.
          
          Rain masih bisa mengingat peristiwa yang terjadi sebulan yang lalu, sudah lama, tapi Sky sepertinya tidak pernah bisa menerima sebelum kematian Rendy terbalaskan.
          
          "Halah, ngeles lo!" Bentak Sky tak sabar. "Udah! Guys!! Serang dia!! Kalo perlu hajar sampe mampus!!"
          
          Rain yang masih rapuh karena gangguan phobianya, hanya mampu melawan Sky dan anggota Alastor sekenanya saja. Tak kurang belasan bogem dan tendangan Alastor yang bersarang di tubuh Rain, membuat pemuda bermata coklat muda itu hampir menyerah dikeroyok.
          
          "Ini rasakan, setan! Untuk Rendy, bestie gue!!" Teriak Sky menggelegar, sambil mengangkat tangannya tinggi - tinggi hendak menghajar wajah Rain, sementara tangan satunya mencengkram leher Rain kuat - kuat membuat Rain mendelik kehabisan napas.
          
          Tapi sebelum sempat mendarat di wajah Rain, kepalan tangan Sky tiba - tiba disambut tangan lain dari samping.
          
          "Gak ada yang boleh nyakitin anggota gue!!! Brengsek!!" Teriakan Al begitu keras seolah ingin mengalahkan deru hujan yang masih saja membasahi. Al yang menahan tangan Sky.
          
          
          
          I just published " Bab 4 : Rain Ditolak Amaya " of my story " Dia Bernama Rain ". https://www.wattpad.com/1225291807?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi