12EmilyYumi

Bab 20
          	
          	Suara - suara ribut perdebatan Vero dan Kenza sepertinya mengusik seorang wanita,  yang sedari tadi duduk di teras rumah sebelah, dan membuat wanita itu datang mendekati Kenza, Vero dan Raina.
          	
          	"Maaf, adik - adik ini lagi nyari sapa ya di sini?" Tanya wanita yang gaya berpakaian dan dandanannya sedikit menor, jelas membuat ketiga remaja itu tersentak dan menoleh.
          	
          	"Ehm, anu, saya mencari Bu Vieronika, apa bener ini rumahnya?" Vero menjawab, sambil menunjuk rumah petak yang berwarna hijau lembut itu. Vieronika adalah nama Mama kandung Vero.
          	
          	"Oh nyari mbak Vieronika ya? Benar ini memang rumah kontraknya, adik siapa?" wanita itu memandang Vero, dengan tatapan curiga.
          	
          	"Ehm, sa-saya...," Vero kebingungan hendak menjawab bagaimana.
          	
          	"Kami keluarganya," Kenza yang  menjawab, walau tau Raina yang berdiri di sebelahnya, terbelalak mendengar jawabannya. Sahabat Kenza itu jelas tidak terlalu connect dengan apa terjadi atau siapa yang sebenarnya sedang dicari Vero.
          	
          	"Ke-keluarga?" Wanita menor itu tampak terperangah.
          	
          	"Iya Tante," sahut Kenza sopan.
          	
          	"Eh, anu...Tapi Mbak Vieronika-nya udah gak tinggal di sini lagi, dia baru aja pindah," nada suara wanita itu tiba - tiba terdengar gugup, seperti berdalih
          	
          	
          	Saya baru saja menerbitkan " Bab 20 : Vero Harus Kecewa " cerita saya" Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1110215808?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

Princess_yunita

Haii, aku kesini gara2 km mau saling feedback hehe  Kak feedback + komen ke ceritaku yang 'Kisah Cinta Kontrak' - By Sunbem_Mentari ya. Thx u  
          
          https://www.wattpad.com/story/395338818?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Sunbeam_Mentari

12EmilyYumi

@ Princess_yunita  gue gak inget, kapan gue mau saling feedback? Tapi ya gpp deh, itu udah gue bales feedback
Rispondi

12EmilyYumi

Bab 20
          
          Suara - suara ribut perdebatan Vero dan Kenza sepertinya mengusik seorang wanita,  yang sedari tadi duduk di teras rumah sebelah, dan membuat wanita itu datang mendekati Kenza, Vero dan Raina.
          
          "Maaf, adik - adik ini lagi nyari sapa ya di sini?" Tanya wanita yang gaya berpakaian dan dandanannya sedikit menor, jelas membuat ketiga remaja itu tersentak dan menoleh.
          
          "Ehm, anu, saya mencari Bu Vieronika, apa bener ini rumahnya?" Vero menjawab, sambil menunjuk rumah petak yang berwarna hijau lembut itu. Vieronika adalah nama Mama kandung Vero.
          
          "Oh nyari mbak Vieronika ya? Benar ini memang rumah kontraknya, adik siapa?" wanita itu memandang Vero, dengan tatapan curiga.
          
          "Ehm, sa-saya...," Vero kebingungan hendak menjawab bagaimana.
          
          "Kami keluarganya," Kenza yang  menjawab, walau tau Raina yang berdiri di sebelahnya, terbelalak mendengar jawabannya. Sahabat Kenza itu jelas tidak terlalu connect dengan apa terjadi atau siapa yang sebenarnya sedang dicari Vero.
          
          "Ke-keluarga?" Wanita menor itu tampak terperangah.
          
          "Iya Tante," sahut Kenza sopan.
          
          "Eh, anu...Tapi Mbak Vieronika-nya udah gak tinggal di sini lagi, dia baru aja pindah," nada suara wanita itu tiba - tiba terdengar gugup, seperti berdalih
          
          
          Saya baru saja menerbitkan " Bab 20 : Vero Harus Kecewa " cerita saya" Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1110215808?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 19
          
          "Oh emjii..," Kenza mendekap mulutnya, nyaris pingsan saking terpesonanya. Permen Lollipop yang dipegangnya, bahkan tak sadar terlepas begitu saja, bergulir di lantai koridor depan kelasnya. "Ku - Kuromi Chan?"
          
          Gadis itu mengusap matanya, seolah tak percaya, saat melihat sosok jangkung Vero yang sedang berdiri bersandar di dinding koridor depan kelas, menatap layar handphone - nya sambil tersenyum sendiri. Kenza menggigit bibir bawahnya.
          
          Ya Tuhan, senyum itu, senyum yang selalu gue impikan. Oh emjii, cakep bangeeet! Batin Kenza dengan wajah merona. Sudah berapa lama Vero di sekolah ini, baru sekali ini gue ngeliat Vero tersenyum, tampaknya dia sedang bahagia banget! 
          
          Gadis itu mengatupkan kedua tangannya, masih terpaku, hilang rasanya segala kekesalan yang menumpuk di hatinya, saat Vero menolak pergi ke pesta Isabel bersamanya kemarin.
          
          "Kenapa?" Suara Vero mengagetkan Kenza. Ternyata Vero sadar jika sedang diperhatikan Kenza. 
          
          "Euh, maap, abis lo kalo senyum, cakep bangeeeet!" Sahut Kenza jujur, saking jujurnya membuat Vero tersedak mendengarnya. "Ada apa sih? Kok bahagia banget kayaknya?"
          
           Vero menunjukkan handphone-nya. Kenza benar - benar terkesima melihat betapa berseri - serinya wajah Vero, wajah yang terkadang penuh bekas luka itu, oh emji, betapa cakepnya wajah itu jika sedang bahagia. Tuhan, biarkan Vero merasakan kebahagiaan itu selamanya, plis?  batin gadis itu iba. 
          
          "Gue baru dapat informasi tentang keberadaan Mama gue," kata Vero memberitahu.
          Saya baru saja menerbitkan " Bab 19 : Kebahagiaan Yang Tertunda " cerita saya" Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1108863935?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 18 
          
          "Kenza, sebenarnya gue mencintai lo,"
          
          Lagi.
          
          "I love you, Kenza, so much,"
          
          Kenza terpana menatap kertas - kertas itu. Apa mata gue gak salah baca?  Ke- Kenzie mencintai gue? Ba-bagaimana bisa? Kenzie adik gue, saudara kembar gue, jatuh cinta pada gue?? 
          
          "Kenza??" Tiba - tiba terdengar suara berat yang sudah sangat dikenalnya, dari depan pintu kamar. 
          
          "Kenzie??" Kertas - kertas itu terlepas begitu saja dari tangan Kenza, saking kagetnya melihat Kenzie tiba - tiba  sudah berdiri di depan pintu. Kok dia gak ke pesta Isabel? 
          
          "Lo..Lo baca kertas - kertas itu?" Kenzie tergagap bertanya.
          
          "A-apa maksudnya, Ken?" Sembur Kenza langsung.
          
          Kenzie hanya terpaku diam.
          
          "Gue sodara kembar lo, kakak lo..," kering tenggorokan Kenza saat mengucapkannya. Kenzie memalingkan wajahnya ke arah lain, suaranya hampir - hampir tak terdengar.
          
          "Maafkan gue, Za," katanya. 
          
          "Ja-jadi sebenarnya   karena alasan itu, lo selalu ngelarang gue deket dengan Vero?" Kejar Kenza terbelalak,  tak percaya.
          
          "Ya," Kenzie masih tak mampu menatap Kenza.
          
          "Astagfirullah, Ken..," hanya itu yang bisa terucap dari mulut Kenza.
          
          
          
          Saya baru saja menerbitkan " Bab 18 : Sister Complex? " cerita saya" Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1107914320?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 17
          
          "Emangnya lo gak cemburu, ada yang ngirimin gue surat?" Tanyanya.
          
          "Cemburu?" Vero balik bertanya. "Kenapa?"
          
          "Ooh jadi gak apa - apa ya kalo gue diajakin cowok lain?" Kenza merengut bete.
          
          Vero hanya mengangkat bahu, membuat Kenza semakin bete. Dia gak cemburu?? Oh emjiiii...Kemana perasaannya? 
          
          "Ehm, walau bukan lo yang bikin surat itu, tapi lo mau ya  jadi pasangan gue ke pesta Isabel nanti sore?" Kenza bertanya sambil berharap tipis mendapat jawaban yang menyenangkan dari Vero.
          
          "Kan udah gue bilang, gue gak pergi," sahut Vero
          
          "Pliiiss?? Lo pergi, pliis? Semua teman kita pada pergi lho? Masa lo gak pergi sih ke pesta bonafit itu? Gue kan pengen banget ke pesta itu bareng lo!" Rengek Kenza sambil mengguncang - guncang lengan Vero, membuat pemuda itu menghela napas.
          
          "Ok, gue anter aja lo ke sana, gimana? Karena gue juga ingin  bisa ngebales kebaikan lo..," usulnya.
          
          "Ih, plis deh!" Potong Kenza menghentakkan kaki sambil merengut. "Gue sebel banget denger lo ngomong gitu terus! Emangnya lo tukang ojek? Nganter doang?"
          
          "Why not?" Sahut Vero tanpa beban.
          
          "Ngaco deh lo!" Rutuk Kenza memukuli lengan Vero. "Lagian ngapain gue ntar di pesta itu, sendirian, bengong kayak orang bego, ngeliatin yang lain mesra dengan pasangan masing - masing? Tega lo!"
          
          "Jadi gue harus ngebales lo gimana?" Vero malah terlihat seperti kebingungan melihat sikap Kenza.
          
          "Gue gak perlu dibales - bales, tau gak sih?  Semua yang gue lakuin ke elo, karena gue sayang lo! Karena gue cinta ama lo! Kenapa sih lo gak pernah ngerti?" Sembur Kenza kesal. 
          
          Vero hanya menatap Kenza sambil membisu dengan tatapan yang sangat sukar ditebak artinya.
          Saya baru saja menerbitkan " Bab 17 : Vero Tidak Pernah Mengerti " cerita saya" Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1107858911?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 16 
          
          "Nih dari fans lo, nyasar di meja gue,"
          
          Vero mengangkat alis, melihat benda - benda yang disodorkan Kenza.
          
          "Itu buat lo," jawabnya.
          
          "Buat gue?" Kenza terbelalak. "Maksud lo?"
          
          Vero mengangkat bahu, beranjak dari kursinya, meninggalkan Kenza terbengong - bengong di kelas, menatap surat dan coklat itu. Tapi Kuromi -Chan benar, i-itu buat gue deh kayaknya...
          
          Jika diperhatikan baik  - baik, memang ada nama Kenza tertulis di amplop surat. Bagai berhenti berdegup jantung Kenza saat mengambil kembali surat dan coklat dari meja Vero. Dengan gugup, gadis itu membuka amplop surat dan mengeluarkan isinya.
          
          "Kenza, lo mau gak  jadi pasangan gue di pesta Isabel? 
          Kalo lo setuju, temui gue di kantin, sepulang sekolah, hari jumat."
          
          Berulang kali Kenza membaca isi surat yang diketik rapi - bukan ditulis, seolah sulit mempercayainya. Si-siapa yang meminta gue jadi pasangan ke pesta Isabel? Oh emjii! Kenza mendekap mulutnya. Pake sogokan coklat, mana merk coklatnya favorit gue lagi? Kok dia bisa tau ya coklat favorit gue? 
          
          
          
          I just published " Bab 16 : Surat Cinta Untuk Kenza " of my story " Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1107500357?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 16
          
          Kenza yang memang sedang bad mood, tambah uring - uringan melihat Vero mendapat cake dari  Sherly, saingan terberat Kenza. Dicomotnya satu cake itu dengan emosi.
          
          "Sini, biar gue makan aja cake - nya, dari pada lo yang makan, ntar kena santet lo ama Sherly!" Kenza berkata gusar. Vero hanya tercengang melihat gadis itu melahap 5 potong cake yang ada dalam kotak bekal ungu itu seperti orang yang sudah 3 hari tidak bertemu makanan.
          
          "Kenapa sih lo?" Tanya pemuda itu risih.
          
          "Apa? Lo mau cake - nya?" Kenza menoleh, dengan pipi menggelembung karena mulutnya penuh Cake Coklat.
          
          "Bu-bukan, itu di pipi lo..," Vero sampai tergagap menunjuk. "Ada coklatnya," 
          
          "Mana?" Kenza mengusap pipinya sembarangan hingga bukannya membersihkan, malah membuat noda coklat semakin melebar ke pipinya. 
          
          "Cewek bodoh," 
          
          Nyaris tersedak Kenza dibuatnya, karena Vero tanpa disangka duduk di sisi Kenza, mengusapkan jemarinya ke pipi Kenza, membersihkan noda coklat itu. Luruh seketika bad mood Kenza. Oh emjii, jika ini mimpi, plis jangan bangunkan gue....
          
          Mata dwi - warna itu, begitu bening, begitu teduh, tampak begitu serius menatap Kenza saat jemarinya sibuk membersihkan pipi gadis itu. Tuhan, jantung gue mau copot rasanya, Kenza terpesona, kalo perlu gue lumurin seluruh wajah gue dengan coklat, biar Vero makin lama nyentuh wajah gue..
          
          I just published " Bab 16 : Kenza Bad Mood " of my story " Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1104737764?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 15
          
          Sudah nyaris pagi, saat Kenzie pulang entah darimana. Hiro dan Junno yang mengantar. Jelas membuat Papa begitu marah pada Kenzie.
          
          "Darimana kamu?! Pulang pagi, mulut bau alkohol?!" Sergah Papa mengguncang Kenzie yang nyaris tak bisa berdiri dengan benar. 
          
          "Udahlah, Pa! Kepala Kenzie sakit!" Racau pemuda itu, lalu muntah - muntah tak keruan, membuat Papa merasa lebih baik membiarkan Kenzie masuk dan beristirahat. Karena ditanya juga, percuma, jawabannya pasti kacau.
          
          Kenza hanya terpaku menatap saudara kembarnya yang sudah terkapar di tempat tidurnya. Kenapa Kenzie sampe mabok gini yak? Padahal biar tergolong badboy, ketua genk motor, tapi Kenzie boleh dikatakan tidak pernah menyentuh minuman beralkohol, apalagi sampe mabok gini. Papa dan Mama juga tampak heran dan begitu terkejut melihat anak kesayangan mereka pulang dalam keadaan mabuk. 
          
          "Gu-gue tau gue salah ..," terdengar Kenzie meracau dalam tidurnya. Mau tak mau iba juga Kenza melihat Kenzie. Saat Papa dan Mama sudah kembali ke kamar mereka, Kenza masih duduk di tepi tempat tidur Kenzie, mencoba menyelimuti adik kembarnya itu.
          
          "Kenapa sih lo, Ken? Kok sampe mabok gini sih? Apa yang sedang nyusahin pikiran lo?" Bisik Kenza iba, bagaimanapun Kenzie saudara satu - satunya, adik yang cuma selisih tiga menit, yaah walaupun terkadang Kenzie bersikap terlalu posesif  hingga  membuatnya marah dan kesal, tapi Kenza sebetulnya tak bisa berlama - lama bersitegang dengan Kenzie. 
          
          "Gue...Gue sayang lo...Gue gak mau siapa pun ngerebut lo dari gue...,"  didengarnya pemuda itu masih meracau.
          
          Alis mata Kenza terangkat mendengar racauan itu, oh emji, Kenzie lagi patah hati ama sapaaa?? Nih anak kok gak pernah bilang siapa ceweknya sih?  Tau - tau udah patah hati aja dia.
          I just published " Bab 14 : Si Kembar Bertengkar Lagi " of my story " Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1101844348?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi

12EmilyYumi

Bab 14
          
          Kenza : [ Eh, Beb, beliin gue Boba doong?  Pasti enak deh, minum Boba sore - sore gini, ]
          
          Vero : [ Sorry gak bisa, lagi sibuk ]
          
          Kenza : [ Lho, kan lo pacar gue? Masa sih tega, gak mau beliin Boba untuk pacarnya yang cantik dan imut ini? ]
          
          Vero : [ Gue bukan pacar lo!]
          
          Kenza : [ Pliiis, pengen banget niiih, ntar gue sampe kebawa mimpi karena gak kesampean minum Boba, gak kasihan lo? ]
          
          Vero : [ Enggak ]
          
          Kenza : [ Kuromi - Chan, pliiiiiiisssss!! ]
          
          Vero tak menjawab chat WA dari Kenza lagi, walau Kenza sudah spam emoji 'Menangis' sampai banyak, tetap tak ada balasan apa - apa lagi dari Vero. Gadis itu akhirnya merengut kesal.
          
          Ya udah, iya gue bukan pacar lo deyh, cuma temeen!  Rutuk Kenza melirik jam dinding di kamarnya, sudah pukul setengah 5 sore. Gue mandi aja kali, dari pada jadi bad mood. 
          
          Kenza baru saja selesai berpakaian, ketika tiba - tiba handphone-nya berbunyi. Oh emjii, sapa ya yang nelepon sore - sore gini? Raina? Najwa? Gadis itu mengambil handphone-nya. 
          
          "Oh emjiii!! Ku - Kuromi - Chan??!" Kenza nyaris terpekik melihat nama yang tertera di layar handphone-nya. 'Ayang Kuromi'
          
          Bagai lepas rasanya jantung Kenza, buru - buru menjawab telepon itu dengan gugup.
          
          "Y-ya, Beb?"
          
          "Keluar lo, gue di depan," terdengar suara Vero di seberang.
          
          "Haa? Di depan mana?"
          
          "Di depan rumah lo, Bego,"
          
          Kenza langsung melompat keluar kamar, bagai terbang berlari menuruni tangga, keluar dari rumahnya.
          
          "Kuromi - Chan??!" Kenza tak dapat menahan rasa bahagianya melihat pemuda pujaannya duduk di atas motor, menunggunya di depan pagar rumah.
          
          https://www.wattpad.com/story/274155347

12EmilyYumi

Bab 13 
          
          "Game apaan sih?" Tanya Kenza curiga.
          
          "Game tebak - tebakan, apa yang ada di kepala Vero, hahahah!!" Kenzie ngakak. Diliriknya meja kantin yang ada paling dekat dengannya. Ada beberapa mangkuk bakso, dan gelas es coklat, orang yang menikmati keliatannya lebih terpana pada keributan yang ditimbulkan Kenzie dan Vero ketimbang hidangan mereka. Kenzie tiba - tiba menyambar satu mangkuk bakso yang masih penuh. 
          
          "Tebak, apa yang ada di kepala Vero sekarang?" Dengan wajah tanpa dosa, Kenzie menuang seluruh isi mangkuk itu ke atas kepala Vero. 
          
          Jelas perbuatan itu membuat Vero terjengit kaget, matanya mendelik merasakan panasnya kuah bakso mengalir di kepala dan wajahnya.
          
          "Wah! Ternyata ada bakso!" Kenzie menjawab sendiri pertanyaannya, pemuda saudara kembar Kenza itu meraih gelas es coklat. Sebelum sempat ada yang mencegah, isi gelasnya langsung dituangnya ke atas kepala Vero. Membuat Vero sekali lagi terjengit, karena ngilu merasakan dinginnya es coklat itu  
          
          "Eh, ada es coklat juga ya?" Kenzie tertawa ngakak, melihat Vero mendelik marah padanya.
          
          Vero membrontak, berusaha melepaskan diri dari pegangan Hiro dan Junno di kiri - kanannya. Penampilan pemuda bermata dwi - warna itu tampak tak keruan akibat perbuatan Kenzie. Basah, kotor, berlumuran kuah bakso dan es coklat 
          
          Tapi sebelum Vero berhasil melepaskan diri untuk melabrak Kenzie, ternyata ada yang lebih cepat, mendahului.
          
          Plaak!! 
          
          Bunyi itu begitu nyaring terdengar, seluruh pengunjung kantin  langsung sunyi dibuatnya. Apalagi Kenzie, tawa pemuda imut itu langsung terhenti seketika.  Saudara kembar Kenza itu mendelik kaget, mengusap pipinya yang memerah, pandangannya langsung terpana pada sesosok tubuh gemulai yang tiba - tiba sudah berdiri garang di depannya.
          
          
          I just published " Bab 13 :  Pukulan Untuk Kenzie " of my story " Alzaviero  ". https://www.wattpad.com/1099299119?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=12EmilyYumi