Bab 14
Kenza : [ Eh, Beb, beliin gue Boba doong? Pasti enak deh, minum Boba sore - sore gini, ]
Vero : [ Sorry gak bisa, lagi sibuk ]
Kenza : [ Lho, kan lo pacar gue? Masa sih tega, gak mau beliin Boba untuk pacarnya yang cantik dan imut ini? ]
Vero : [ Gue bukan pacar lo!]
Kenza : [ Pliiis, pengen banget niiih, ntar gue sampe kebawa mimpi karena gak kesampean minum Boba, gak kasihan lo? ]
Vero : [ Enggak ]
Kenza : [ Kuromi - Chan, pliiiiiiisssss!! ]
Vero tak menjawab chat WA dari Kenza lagi, walau Kenza sudah spam emoji 'Menangis' sampai banyak, tetap tak ada balasan apa - apa lagi dari Vero. Gadis itu akhirnya merengut kesal.
Ya udah, iya gue bukan pacar lo deyh, cuma temeen! Rutuk Kenza melirik jam dinding di kamarnya, sudah pukul setengah 5 sore. Gue mandi aja kali, dari pada jadi bad mood.
Kenza baru saja selesai berpakaian, ketika tiba - tiba handphone-nya berbunyi. Oh emjii, sapa ya yang nelepon sore - sore gini? Raina? Najwa? Gadis itu mengambil handphone-nya.
"Oh emjiii!! Ku - Kuromi - Chan??!" Kenza nyaris terpekik melihat nama yang tertera di layar handphone-nya. 'Ayang Kuromi'
Bagai lepas rasanya jantung Kenza, buru - buru menjawab telepon itu dengan gugup.
"Y-ya, Beb?"
"Keluar lo, gue di depan," terdengar suara Vero di seberang.
"Haa? Di depan mana?"
"Di depan rumah lo, Bego,"
Kenza langsung melompat keluar kamar, bagai terbang berlari menuruni tangga, keluar dari rumahnya.
"Kuromi - Chan??!" Kenza tak dapat menahan rasa bahagianya melihat pemuda pujaannya duduk di atas motor, menunggunya di depan pagar rumah.
https://www.wattpad.com/story/274155347