Hai ka, izin promosi nih, siapa tau kakak suka hehe. Kalau keberatan di hapus nggak papa kok^^
Rifki fais hanya nama itu yang ada di pikiran Diana saat ini, Diana mencoret-coret halaman buku paling belakang, karena ia terlalu pagi berangkatnya jadi 3 sahabatnya itu belum datang. Jadi Diana ingin mengusir kegabutannya dengan menuangkan pikirannya ke dalam bentuk tulisan.
"Diana," suara bass itu berasal dari arah pintu masuk dan mulai berjalan menuju ke tempat duduknya, Diana sangat hafal dengan suara itu, refleks Diana langsung merobek kertas yang sedang ia tulis dan masukkan ke dalam saku bajunya. Entah sobek atau tidak ia tidak peduli.
"Lo disuruh kekantor sama Bu Anis," ucapan dingin Rifki yang mengawali pembicaraan Diana pagi ini, dan setelah mengucapkan keperluannya memanggil Diana, ia kembali berjalan menuju tempat duduknya yang berada tidak jauh dengan Diana.
"Iya," jawab Diana seadanya.
"Dianaaa!!!" panggil tiga sekawan itu dengan berlari kecil ke arah Diana. "Haiii," jawab Diana dengan ekspresi yang tak kalah heboh.
"Gimana kabarnya di? Udah lama kita nggak bareng. Kangen tauu," tanya wulan sambil cipika-cipiki dan bergilir ke Ria sampai ke Rifa.
"Baik kok gue, gue mau ke ruangannya Bu Anis, mau ikut nggak?" Ajak Diana.
"Nggak," Jawab mereka serentak sambil menggelengkan kepala.
Di atas cuma, potongan dari salah satu chapter nya ya.