Assalamualaikum
Ada info baruuu, buat readers "Dalam Diam."
Part 11. Sepi
Acha terus saja mematut dirinya menggunakan cermin kecil milik Dinda. "Udah cantik, kok, gak usah diliatin mulu," ucap Dinda terkikik.
"Tente bisa aja!" balas Acha malu.
Devid yang tepat duduk di sebelahnya hanya diam membisu. Jas hitamnya sangat pas di badan tegapnya, rambut kehijauan miliknya menjadi sesuatu yang baru untuk menjadi bahan orang menatapnya memuji selain kegantengannya yang alami.
Sesampainya di depan sekolah, mereka disambut oleh beberapa penari untuk mengarahkan di mana tempat duduk bagi mereka. Suasananya sangat ciri khas Sunda, suara iringan gamelan dan dekorasi yang sangat mengagumkan.
"Cantiknya buat gua aja, sini lipstiknya gua apus," bisik Devid tepat di samping Acha.
"Apaan, sih!" sebal Acha mendengar gurauan Devid.
"Bener, lo mau dijuluki lonte muda, hah?"
"Bacotan lu itu simpan dulu, ya, udah basi!" balas Acha berjalan cepat mensejajarkan dengan Dinda di depan.
"Tepos," gumam Devid diakhiri senyum kecilnya.
Nexttttt??? Tambahkan ke daftar bacanya, ya!
https://my.w.tt/S7DU5yIlz7