Meramu luka menjadi tawa. Terkadang hidup tak selalu berjalan seperti yang kita harapkan. Anggap saja ini sekedar bahan pengingat serta mentertawakan diri yang masih jauh dari kata sempurna. Mari berkaca dan membaca diri sendiri. Pintar merasa bukan merasa pintar.
Jangan berharap lebih pada cerpen ini, tak semua nyata. Hanya sekedar teman kalian membunuh sepi.
Terima kasih sudah menjadi teman dalam keadaan apapun. Semoga kita berkumpul kembali di syurga. Aamiin.
- JoinedJuly 2, 2021
Sign up to join the largest storytelling community
or