Hillixeu

Mohon izin buat promosi, Kak...
          
          Monggo boleh mampir ke lapak saya nih,
          
          Tracing That Dream
          
          Bercerita tentang kisah Nara yang berjuang melawan berbagai cobaan yang menimpanya, juga berjuang melawan ketakutannya. Dengan dukungan orang di sekitarnya, Nara mencoba kembali menggapai mimpi dan menyusun kembali rencana masa depannya yang ia anggap telah rusak.
          
          Dibubuhi sedikit kisah manis antara Nara dan seorang Polisi muda bernama Jeka, cerita ini ditulis pure dari imajinasi dan beberapa pengalaman penulis sendiri. 
          
          Mohon dukungannya!! :"
          
          https://www.wattpad.com/story/286616685
          

EkawatiKriswanto97

Hi, Kak...
          Suka eunkook? Yuk mampir ke cerita terbaruku (Insya Allah setiap hari karena beberapa part sudah ditulis).
          
          Please have a look of the blurb
          
          Glendia Aruna. Gadis berusia 24 tahun itu percaya kesialan gagal menikah yang ia alami adalah karma buruk atas perbuatannya pada lelaki bertahun-tahun silam. Saat dia diberi kesempatan untuk meminta maaf pada lelaki tersebut, ternyata ada harga mahal yang harus dia bayar. Aruna harus terdampar di masa sekolahnya untuk memperbaiki sikap buruknya dulu. Akankah Aruna berhasil menjalankan misinya dan kembali ke masa depan disaat dia justru berteman dengan lelaki aneh bernama Jevin Renagha Abiyaksa di sekolahnya dulu? Atau dia akan terdampar di dimensi waktu dan harus mengulangi 9 tahun perjalanan hidupnya?
          
          https://www.wattpad.com/story/280938163?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=EkawatiKriswanto97&wp_originator=BMapV3e9YVCxh3EjDp6KrPk0p9LCcYler5yKK6dvD1Z%2FQbZS6fLwoag7Uph2X6jT%2BmTpzfRNzlCZuzl%2BdKn0b9mLKB4nJ74SfFAwKJXm3upe9UQfhB0E8v%2FNweInhkhj

luckaanisa

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

Bulanpurnamadilangit

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135