Mampir ke ceritaku, yuk!
"Cinta gue atau benci gue, keduanya sama aja. Kalau lo cinta, gue ada di hati lo. Kalau lo benci, gue ada di pikiran lo."
Layaknya dua air di teluk Alaska, berada di satu tempat tapi tak menyatu. Begitulah Fatun dan Kelsea.
Playboy dan menyebalkan.
Itulah pandangan Kelsea terhadap Fatun. Dedemit satu itu hanya tahu cara bersenang-senang dan mengganggunya di setiap kesempatan. Jika siswi seantero sekolah menginginkan Fatun menjadi pacarnya, maka Kelsea hanya menginginkan Fatun lenyap bersama debu ibu kota. Spesies seperti Fatun memang patut dimusnahkan, bukannya dipuja-puji dengan kata-kata kelewat bagus.
Jual mahal dan sarkastik.
Sekiranya, itulah sosok Kelsea secara garis besar menurut Fatun. Tatapan tajam dan nada sinis yang kerap kali terlontar dari Kelsea membuat Fatun merasa tertantang untuk mengalahkan pertahanan gadis itu alih-alih menjauh seperti keinginan awalnya.