RanWhy3

Bulan kmrn dapet kerjaan dengan gaji yang lumayan tinggi .tapi ternyata aku ga begitu nyaman. Wkwkwk 
          	Sedih ga sih di kerjaan harus nahan nangis biar ga Risen . 
          	Trs barusan ternyata emg gabisa di tahan . Akhirnya Risen . 
          	Setelah Risen ngerasa kek ga berguna banget buat orangtua . Bisanya nyusahin aja . Kepikiran buat bunuh diri aja tapi kasian ortu harus biayain adek sklh lagi .

RanWhy3

@ RanWhy3  akuu udah 
Reply

canzolend

@RanWhy3 kedokter bareng yok;)
Reply

RanWhy3

Bulan kmrn dapet kerjaan dengan gaji yang lumayan tinggi .tapi ternyata aku ga begitu nyaman. Wkwkwk 
          Sedih ga sih di kerjaan harus nahan nangis biar ga Risen . 
          Trs barusan ternyata emg gabisa di tahan . Akhirnya Risen . 
          Setelah Risen ngerasa kek ga berguna banget buat orangtua . Bisanya nyusahin aja . Kepikiran buat bunuh diri aja tapi kasian ortu harus biayain adek sklh lagi .

RanWhy3

@ RanWhy3  akuu udah 
Reply

canzolend

@RanWhy3 kedokter bareng yok;)
Reply

Merzglory

RanWhy3

Kesel bgt astaga sama orang yang comen 
          " Blink ayo kita ngalah dulu ya biar grub sebelah menang kasian udah lama debut tapi baru terkenal" eh babi lu juga mikir anjir solo rose juga blink nunggu 2 tahun dulu baru dapet Solonya , rose juga nyiapin lagu itu udah bertahun tahun trs kita gamau ngasih first win buat rose ? 
          Apalagi yang komen kek gitu bukan blink yang suka ngevoting apalagi bukan fansnya blackpink 

sumpitkecil

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

Tri586649

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135