Aku baru sadar kalau aku begitu naif, sampai-sampai menyapa dirimu di sosial media. Yang jelas-jelas pada saat kita sering bertemu, aku jarang menyapamu.
Aku tidak tahu mengapa rasanya begitu menyakitkan, saat tahu aku dan kamu begitu jarang mengobrol saat itu, dan aku menyesal karena aku tidak berani sering menyapamu saat itu.
Aku ingin sering mengobrol denganmu.
Aku ingin mengenal dirimu.
Aku ingin bertemu denganmu lagi.
Lalu aku bisa apa?
Aku tahu menulis ini agak tidak berguna.
Aku ingin jujur.
Tunggu, nanti saja.