Hari-hari bersama Gevan menjadi bagian terindah dalam hidupku. Canda, tawa, dan dukanya. Janji-janji kecil yang kami buat untuk tetap bersama, bahkan sampai kuliah nanti. Semua itu seakan menjadi pengikat bahwa aku tidak lagi sendirian di dunia ini. Aku percaya, selama ada Gevan, aku bisa menghadapi apapun.
Tapi kenyataannya, takdir berkata lain. Sebuah kecelakaan maut merenggut semua harapan itu. Aku masih bisa merasakan detik-detik terakhirnya di sisiku. Senyumnya, tatapan matanya, bahkan kata-kata terakhirnya yang hingga kini masih terpatri kuat dalam ingatanku. Gevan menyatakan sesuatu yang tak pernah kuduga—bahwa selama ini ia menyukaiku, juga mencintaiku, namun menahan perasaannya agar tidak membebaniku. Dan dia memilih mengatakannya... tepat saat ajal menjemputnya.
Aku menangis, hancur, dan menyesal. Andai saja aku lebih peka. Andai saja aku bisa mengungkapkan isi hatiku sebelum semuanya terlambat. Tetapi waktu tidak pernah bisa diputar kembali. Aku hanya bisa menggenggam erat kenangan itu, menjadikannya alasan untuk terus bertahan. Sebab aku tahu, jika aku menyerah, semua perjuangan yang pernah Gevan lakukan untukku akan sia-sia.
https://www.wattpad.com/1571010420-melupakannya-tidak-semudah-mengenalnya-ongoing Hai Mownies ^_^ Yuk intip prolognya di Melupakannya Tidak Semudah Mengenalnya! Prolog sudah up di Wattpad. Klik dan rasakan ceritanya yaa!!