hujan tandang basahi bumi
dan lagu laraku terputar
memoar tanpa izin memproyeksi
fragmen-fragmen lampau
di mana diriku sebagai pemeran utama
realitas, itu sungguh sialan
kadar intensitas sialannya enggan
bisa diukur
sebab presensimu ikut-ikut tandang
bolehkah diriku mengutuk
akasa dan segala yang di sana?