foxiepie_23

Kenapa sih kalo ada cerita bagus masalahnya ada di bahasa nya kek kalo baku tuh baku aja, kalo non baku ya non baku aja, kalo ga narasinya nya aja yang baku percakapannya non baku, kenape harus campur siihh aku pusing bacanya, aku sampe harus ngubah kalimat di otakku biar ngepas.
          	For the example. 
          	"Apakah kau melihatnya dia ganteng banget bukan?" 
          	"Ga gitu kau salah mengerjakan nya"
          	"Lo itu menyebalkan"
          	I mean for some people maybe that's okay, but it's kinda cringe.... you know what I mean? Memang yang penting itu jalan cerita nya tapi kan harus dibaca juga kalimat kalimat itu, jujur jadinya ga mood baca padahal secara garis besar cerita nya tuh bagus, well i appreciate the writers for making a good story 

foxiepie_23

Kenapa sih kalo ada cerita bagus masalahnya ada di bahasa nya kek kalo baku tuh baku aja, kalo non baku ya non baku aja, kalo ga narasinya nya aja yang baku percakapannya non baku, kenape harus campur siihh aku pusing bacanya, aku sampe harus ngubah kalimat di otakku biar ngepas.
          For the example. 
          "Apakah kau melihatnya dia ganteng banget bukan?" 
          "Ga gitu kau salah mengerjakan nya"
          "Lo itu menyebalkan"
          I mean for some people maybe that's okay, but it's kinda cringe.... you know what I mean? Memang yang penting itu jalan cerita nya tapi kan harus dibaca juga kalimat kalimat itu, jujur jadinya ga mood baca padahal secara garis besar cerita nya tuh bagus, well i appreciate the writers for making a good story 

fixOn_addict

DianLoey

Assalamualaikum, Kak. Salam kenal, kak. Maaf, jika ada waktu luang, bolehlah baca cerita saya berjudul "Syahadat di Langit Seoul", barangkali merasa nyaman. Teriimakasih
          
          Blurb:
          
          Berawal dari salah direct message Instagram, Haura Anwar menjadi mengenal Park Hyun Jae, seorang Presdir muda dari salah satu brand kosmetik dan softdrink di Korsel. Dan saat awal musim semi, Haura Anwar yang berasal dari Cilacap berlibur ke Itaewon dengan menginap di rumah pamannya, menjadikannya dapat bertemu secara langsung dengan Park Hyun Jae. 
          
          Park Hyun Jae, ia adalah seorang agnostik yang menilai segala sesuatu berkenaan dengan Tuhan tak mungkin bisa dipahami, maka tak perlu dipikirkan. Namun, perlahan, setelah lebih mengenal Haura Anwar, ia menjadi berpikir ulang, jika sungguhkah demikian yang harus dipahamkan?
          
          
          https://www.wattpad.com/story/250956649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chanyeolphile&wp_originator=Kz2t6evGC79CDSOKVqzeFE5YHLuo%2BAshlc6vAkibTG00v0Ea0cq8JSNf%2BHAcxfNMRGVWp9aHyVHt56sem%2F23vQBWik2TL6wqySNBZrwJo2wXrVqhLP1%2B9XEKo%2F4hO%2BRV
          

nunanu1995

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice