agung-adijaya

KegateLan
          Suda d up...
          Part 36 (My secrets...)
          Khusus part 36 Semua umur boleh baca part ini 
          
          Cuplikan adegan Ali  dan Sisy:
          
          "Satu lagi, gua benaran gak mau lu dekat-dekat sama cowok bernama King itu! Gua rasa lu tau kan lu harus apa? Jauhi dia Sisy Queen Dirga!"
          
          "Tapi....," suara Sisy tertahan melihat rahang Ali yang kembali mengeras.
          
          "Cukup gua Sisy, lu cuma harus memikirkan itu,"
          
          Sisy tertegun mengalihkan matanya tidak lagi melihat Ali. Menjauhi Kak King itu sama saja seperti menjauhi kakaknya sendiri.
          
          Maaf aku gak bisa Li, dia yang kubutuhkan saat ini. Dia yang tau segala luka dan penderitaanku dulu.
          
          Ali melihat diamnya Sisy seakan gadis itu melawan perkataannya.
          Ali menarik dagu lancip Sisy memaksanya melihat ke arahnya, wajah Ali tidak lagi bersahabat, "Jangan pernah berfikir untuk melanggar apa kata gua karena gua gak suka di bantah,"
          
          
          Bagi siapa saja yg sudah cukup umur dn mau membaca cerita ini boleh klik tulisan biru di ⬇ ini :
          
          https://my.w.tt/zwfGzB1WY2
          
          

kjokkenmodinger

Halo. Izin promosi ya. Kalau ada waktu senggang dan suka genre fantasy-paranormal-romance, silakan berkunjung ke sini. Mucho gracias!
          
          ***
          
          “It's just..." Ara sedikit kehilangan kata.
          
          "It just feels so good to be relax for a bit. Ya, kan?" Ultsi mencoba melengkapi.
          
          Ara mengangguk pelan. Mengulum senyum. "Senang rasanya menemukan seseorang yang bisa diandalkan. Yang mau menyamai langkahmu. Yang peduli pada kondisimu. Bahkan kepikiran untuk membawakan sedikit beban tasmu. It feels so good to be able to... rest. To ease your mind. To put your guard down—hey, jangan memandangku begitu!”
          
          "Kau tahu Bat-Üül baru saja menyuruhku apa? Aku diminta menyampaikan ini kepadamu secara pribadi: Tüüniig büü khairla.”
          
          Ara mengernyit. Frasa itu ditangkapnya sebagai bahasa lokal. Dan gadis di hadapannya sangat tahu bahwa Ara tidak mengerti bahasa lokal. 
          
          Ditatap demikian, Ultsi memalingkan wajahnya. Menghela napas yang tersumpal oleh rasa khawatir, kasihan, sekaligus tak berdaya.
          
          “Do not fall for him.”
          
          https://my.w.tt/UiNb/dgZHL8Cl5I