keyrahf

Hai akhirnya kembali nulis lagi wkwk first akun udah ga menarik lagi, second akun juga sama. Apakah gua bikin yg ketiga wkwkwk

keyrahf

Hai apa kabar? Lama tak mendengar kabarmu. Lama tak adu mulut denganmu, kau baik kan?
          Aku baik-baik saja kalau kau ingin tahu. 
          
          Aku pamit ya, terimakasih sudah pernah menjadi semangat dimimpiku. Kamu bohong katanya aku tak boleh terlalu kuat agar kau bisa selalu membantu.  Tapi, kenapa sekarang kau malah pergi? Untung aku keras kepala, jadi aku nggak menurutimu hehehe
          
          Perihal pertanyaanmu dua pekan lalu, aku akan menjawabnya sekarang. Aku tak tau kenapa aku selalu terlihat ceria padahal sedang ada masalah. Ahh pertanyaanmu juga aneh bagaimana bisa aku liat ekspresiku sendiri, kamu bertanya pada orang yang salah sepertinya. Maaf aku harus membuatmu menunggu dengan jawaban yang tak bermutu ini, tapi asal kamu tau dua minggu ini aku selalu memperhatikan wajahku dicermin kalau kau mau tau. Sudahlah toh aku juga mau pamit. Sampai jumpa dilain waktu semoga Allah berkenan mempertemukan kita lagi, atau paling tidak aku bisa melihatmu lagi walaupun kau tak melihatku. 
          
          Aku tau, kamu belom tidur sekarang. Eh tapi ga tau ding, aku dengar kamu baru saja memenangkan lomba untuk ketiga kalinya, selamat. Semoga besok kita bertemu :p

keyrahf

Lama tak menulis di dunia orange ini, akhir-akhir ini lebih suka membaca dan menunggu cerita baru muncul.  Maaf kepada teman-teman yang mungkin menunggu kelanjutan cerita saya, entahlah kapan cerita saya akan saya lanjutkan lagi, semangat untuk melanjutkan menulis hilang begitu saja. Anggap saja ini awal dari kembalinya saya ke dunia orange ini. 
          
          Akhir-akhir ini saya lebih suka menulis di sosmed saya pribadi, langsung berdiskusi dengan teman-teman yang membacanya dan bahasan yang saya angkat juga agak berbobot, entahlah mungkin karena saya mulai tua atau pikiran saya yang lebih dewasa. 
          
          Cinta masih menjadi genre cerita favorit saya dan jomblo masih menjadi status saya. Hahaha... Sebenarnya dibanding dulu waktu lenggang saya sekarang lebih banyak sekarang, tapi entahlah mengapa melanjutkan menulis bukan menjadi prioritas saya sekarang. 
          
          Dan aku selalu suka menulis di dunia orange ini, terimakasih wattpad telah membantuku menyimpan nama-nama, peristiwa-peristiwa, yang pernah kualami. Terimakasih sudah menjadi buku diary terbaikku. Aku janji akan menulis lagi, dengan atau tanpa namanya. Love you :p
          
          

keyrahf

Hobiku memang cari masalah, bikin air yang tadinya bening menjadi keruh karena tanganku sendiri. Tapi, aku suka.
          
          "lagi sibuk apa dek?"
          
          Pengen kujawab, sibuk lari dari masalah tapi yang keluar "sibuk sendiri kak" sendiri dengan masalahku, sendiri dengan kehidupanku, sendiri dengan kebodohanku, yang jelas aku suka sendiri bagaimana pun keadaanyaa.
          

keyrahf

-menunggu-
          
          Hidup itu isinya cuma menunggu kan? Yang kuliah nunggu lulus, yang lulus nunggu kerja, yang kerja nunggu nikah, yang nikah nunggu punya anak, yang punya anak nunggu anaknya gede, nikahin anak, terus tua dan akhirnya mati. Begitu bukan?
          
          Lalu kenapa menunggu menjadi hal yang paling dibenci? Bukankah ketika kita mengerjakan sesuatu, itu artinya kita juga menunggu sesuatu itu selesai bukan? 
          
          Kalau kalian pengen tau apa hobiku, maka aku akan menjawab 'menunggu'. Menunggu apa saja, menunggu lampu merah menjadi hijau, menunggu jam ujian habis padahal semua soal sudah selesai kujawab, termasuk menunggu jodoh yang tak pernah ada usaha dariku untuk mendapatkannya wkawkek
          
          Hidayah tuh bukan ditunggu tapi dijemput, kalimat bijak yang paling mainstream. Yess aku percaya itu, dan dalam proses menunggu itu bukan berarti kita hanya diam saja, percayalah sembari menunggu jam ujian habis aku akan menggunakan waktuku untuk mengamati teman-teman kelasku, sepatunya, bajunya, kacamatanya, gaya rambutnya, dan nya-nya yang lainnya. 
          
          -dan sore ini aku sedang menunggu adzan maghrib dan lampu menyala-
          
          Kalau besok, mungkin menunggu semua amanahku selesai dan pulang dengan nyaman. Jangan takut menunggu :)

keyrahf

-follower-
          
          "kakak lu hebat ya Ra?" tanya fansku.
          
          "lu lagi stalking ig dia?" jawabku.
          
          "iya nih liat.." jawabnya sembari memperlihatkan isi hpya padaku.
          
          "emang hebat dia, bahkan bapak kosan gue dengan bangganya menceritakan tentang kehebatan dia, berasa anak sendiri dan dia bilang ke gue suruh ngikutin dia" ucapku menceritakan obrolanku dengan bapak kos pagi tadi.
          
          "ya emang lu harus ngikutin dia lah" jawabnya cepat.
          
          "ngapain juga gue harus ngikutin dia? ini hidup gue" jawabku tak terima
          
          "ya walaupun gue akui sih, kakak gue tuh hebat, bahkan dia dengan semangatnya mau lanjut kuliah S2 sedangkan gue, lanjutin kuliah S1 aja males-malesan, boro-boro ikut lomba ini itu, buat ngerjaian tugas aja gue milih ngerjain 2 jam sebelum dikumpulin, kalau bisa diibaratin kakak gue tuh langit, langit ketujuh lagi sedangkan gue tuh cuma bumi, bumi lapisan paling dalem" lanjutku
          
          "kok lu jadi lemah gini sih? bukan kaya rara yang gue kenal. Apalah gunanya punya banyak prestasi Ra, kalau sama cicak dan cacing aja takut" jawabnya menyemangatiku.
          
          "elah kehebatan megang cicak sama cacing secara langsung gue tuh nggak ada apa-apa dibandingin prestasi dia coy, dia punya banyak keahlian yang bisa digunakan untuk membantu semua orang kelak" jawabku geli, gila aja , cuma megang cacing dianggap prestasi yang mengagungkan.
          
          "elah yang namanya bantuan tuh butuhnya cepet, bodoh amatlah dengan prestasi kakak lu yang bakal berguna buat semua orang, tapi bagi gue luh tuh orang paling gercep yang pernah ada, gue nggak perlu takut kalo tiba-tiba ada yang jail ngelemparin cacing ke gue pas praktikum, karena udah pasti lu bakal nolongin gue" jawabnya bangga
          
          "elah kalau cuma buang cacing anak tiga tahun juga bisa kali" jawabku 
          
          "terus gue harus main sama anak tiga tahun gitu? biar ada yang nolongin gue kalau ada cacing? lagian lu tadi yang bilang sendiri ngapain harus ngikutin kakak lu, ini kan hidup lu" jawabnya gemas
          
          -yang terlihat kuat pun kadang perlu untuk dikuatkan-

keyrahf

-ujian itu mendekatkan-
          
          Masih suasana libur lebaran, terjebak dengan para sepupu yang sedang dalam masa pertumbuhan-padahal seumuran juga- hahahaha, tapi berasa paling tua hahaha
          
          Senin besok udah kuliah lagi, udah bercumbu dengan tugas, laporan, dan ujian. Resiko ujian setelah lebaran, kaya kampus swasta aja.
          
          "Raaaa lu liburan di rumah muluk yak?" nyinyiran fans merusak pagiku.
          
          Gara-gara nggak pernah upload foto liburan padahal dari hari pertama liburan nggak pernah ada cuti buat istirahat, gara-gara para sepupu yang manja itu huhuhu.
          
          "gue orangnya nggak sombong jadi nggak gue upload" jawabku.
          
          Hahahaha nyampe sempet dikira ilang gara-gara nggak pernah muncul didunia maya, dunia nyata lebih menantang gengs!! 
          
          Pengen balik kosan aja, pengen sujud lama diatas sajadah, nangis selama-lamanya nyampe mata kek panda, tapi apa daya sepupu seidup sematiku pengen ikut kekosan :(
          
          Minal Aidzin wal faidzinsemua :)

keyrahf

-nunggu-
          
          "awww...." teriaku tiba-tiba setelah seekor kucing mengendus kakiku geli
          
          "kamu masih takut kucing Ra?" tanyanya sembari mengendong kucingnya menjauhiku.
          
          "bukan takut, cuma nggak suka aja" jawabku mengoreksi.
          
          "hahaha kamu nggak suka sama aku tapi kok nggak pernah teriak kalau aku deketin" jawabnya menimpaliku.
          
          "emang lu masih suka sama Rara, Ren?" sambung salah satu teman kami.
          
          "hahahha masih nggak ya?" jawabnya misterius sembari melihatku.
          
          "suka ataupun nggak biar gue aja yang ngerasain" sambung Rendi ambigu.
          
          "elah betah bet sih idup lu nungguin Rara" celetuk teman kami yang lain.
          
          "hahahhaha..." tawanya.
          
          "Rara tipenya bukan kayak lu kali Ren" celetuk Hani.
          
          "sotoy" jawabku cepat.
          
          "Ren... Kode tuh Ren kode..." ucap Tia berteriak.
          
          "nggak yak" jawabku galak
          
          "pasangan yang ideal itu selisihnya tiga tahunan, gue sama Rara kan cuma tiga bulan doang" ucap Rendi.
          
          "nah berarti nggak boleh tuh Ren" ucap Tia.
          
          "kalau udah jadi jodoh ya nggak apa apa" jawab Rendi kalem.
          
          "selow Ra aku nunggu kamu lulus kok" sambung Rendi menatapku lembut.
          
          "nunggu apaan?" jawabku tak mau termakan gombalannya.
          
          "nunggu lu buat dinikahin lah Ra, ya nggak Ren?" sambung Tia yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Rendi.
          
          "gue mau nikah sebelum lulus" jawabku cepat.
          
          "Ren kode Ren..." sambar Tia.
          
          "tapi nggak sama Rendi hehehe" sambungku jahat.
          
          "nggak papa Ra yang penting kamu bahagia" ucapnya kalem.
          
          Reuni itu bikin CLBK?  Padahal aku tak pernah ada rasa dengan temanku. 
          
          -maafin rara ya Ren-