lalitaern

                               _____________
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	                    see u in chapter “Semesta”
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	
          	                                                    no one knows when-

SanDwiky

lalitaern

Maret 2022
          
          Selamat pagi.
          
          Aku datang tidak untuk menulis sesuatu yang berhubungan tentang siapapun.
          
          Sudah ku pastikan tokoh utama ini akan menjadi hal terpenting untuk selalu ku layu layu. Kenangan indah yang tak kunjung berakhir juga menjadi bagian dari ceritaku.
          
          Kisah Kita, sudah ku tulis singkat di lembaran lama. 
          
          Maret lalu aku menemukan seseorang yang tidak terbayang akan bisa bersama orang itu. Melalui hiruk pikuk kehidupan di tahun 2021. Bersamanya dan Berpisah.
          
          Tidak terhitung sampai setahun.
          
          Mau bagaimanapun takdir bersua. Akan ku terima dengan lapang dada. 
          
          Sempat tidak bisa lepas dari namanya. Mengingat perihal suatu kecerobohan yang membuat Kita tak lagi menjadi Kita.
          
          Tidak bisa di pungkiri bahwa Dia sudah pernah membuatku bahagia. 
          
          Banyak sedihnya, banyak tawanya, banyak dukanya, banyak tangisnya. Tapi hal apapun kalau kita saling bergenggam, semuanya akan baik baik saja.
          
          Awal maret di tahun ini, di sambut dengan percikan hujan, teh hangat buatan ayah, roti coklat panggang yang dihidangkan dengan berbagai macam selai di meja makan.
          
          Aku tidak merasa lapar pagi ini.
          
          …

lalitaern

…
          
          Sesuap harapan yang aku suarakan hanya ingin bisa mengulangi satu tahun lalu saat aku menemukanmu. 
          
          Jika boleh aku meminta. 
          
          Akan ku pinta Tuhan untuk tidak memisahkan Kita dan mengembalikan sikap sayangmu yang dulu sempat bermuara.
          
          “Terimakasih sudah hadir dan menetap. Semoga kamu tidak salah singgah”
          
          Ternyata salah. Aku datang, bukan untuk singgah, hanya menjadi tamu sementara untuk mencicipi hidangan yang kau tawarkan.
          
          Seperti, martabak manis yang kau berikan waktu lalu. Dan 1 liter air minum yang kau hadiahkan untukku.
          
          Terimakasih sebelumnya. Untuk bisa menggenggam tanganmu itu lebih dari cukup.
          
          Aku ingin kamu baik baik saja.
          
          Tanpaku dan tanpa genggamanku.
          
          Bahagia ya? 
          
          Dunia indah, tak seharusnya kamu merangkai hari hari buruk bersamaku.
          
          
          
          salam manis 
          
            — dista —
          
          1 Maret 2022