lilylaarkspur

Duh, maaf bgt ya kalo ada yg nyasar gara2 saya pasang hashtag yg salah. Tp kalau kalian teliti, saya selalu kasih warning di deskripsi cerita kok. Maaf kalo ada yg kurang nyaman ya.

itspjmmm

Malam kakk^^
          chapter terakhir cerita mannequeen di aku ada 10.5, apaa ada chapter 10.1-4 yaa kakk?? tapi di aku ngga adaa chapter 10.1-4 nyaa kak jdi langsung 10.5:((

itspjmmm

@ emilyceae  oalahh baik kak, terimakasih:)))
Reply

lilylaarkspur

@itspjmmm Halo, malam. Ngga ada ya, memang langsung chapter 10.5. Jangan khawatir ^^
Reply

himma-fi

Hai kak? Apa kabar? Baik-baik saja? Semoga baik, ya!♡ aku nemu cerita kakak mannequin dan aku jatuh cinta!♡ terima kasih sudah buat cerita sebagus itu, ya♡

lilylaarkspur

@himma-fi huwaaaa udh lama bgt knapa msih ingaaattt T_T banyak halangan utk nulis jd memutuskan utk berhenti aja... Kamu jg bahagia dan sehat selalu yaa <3<3
Reply

himma-fi

@emilyceae kok aku jadi sedih kakak gak aktif nulis?ㅠㅠ serius, cerita kakak itu bagus yang mannequin. Aku baca sekitar tahun 2018/2019, sempat hilang di draft tapi akhirnya nemu. Untung kakak gak unpublishㅠㅠ
            
            Harus manis, dong! Pesan cinta buat kakak supaya bahagia dan sehat selalu ya kak♡ semoga sukses!♡
Reply

lilylaarkspur

@himma-fi Unfortunately, aku udh ga aktif nulis :( tapi aku msih baca2 kok. Nanti aku baca cerita kamu ya  miss you too!! Manis bgt sih yaampun masa iya aku dikangenin
Reply

lilylaarkspur

Jeongguk mencintai belahan jiwanya serupa telaga mencintai bulan, menyimpan cerah kebahagiaannya di dasar ingatan. Tak pernah berpikir untuk melirik orang lain. Karena begitulah apa yang 'takdir' katakan.
          
          Meski sang takdir hidup adalah udara yang terbuat dari api, ia rela terus bernapas walau harus membakar dadanya sendiri. Karena disetiap hembus napas yang membakar, disetiap rindu yang mengakar, ada cinta yang selalu siap membelukar.
          
          — malam, everyone♡

lilylaarkspur

Dalam tidurnya, Jimin samar-samar mendengar gemerisik ribut di balik punggungnya. Ia melenguh kesal; memeluk gulingnya semakin erat dan mengabaikan suara tersebut.
          
          Ia tak sadar ketika ranjangnya berderit pelan, dan sebuah tangan merayap di pinggangnya, "Selamat ulang tahun. Jangan sakit."
          
          Jimin tersenyum. Membalikkan tubuh untuk menemukan kekasihnya menatapnya datar seperti biasa.
          
          "Mana hadiahku?"
          
          "Ambil sendiri," ujarnya. Jimin terkekeh pelan dan beralih membawa Yoongi untuk bersembunyi di dalam dadanya.
          
          "Jimin? Ambil hadiahmu."
          
          "Tidak mau. Jika kau tak memberikannya, aku tak akan mengambilnya."
          
          Yoongi terdiam. Lama. Sebelum akhirnya mendongakkan kepala untuk mencium kilat bibir tebal kekasihnya.
          
          —Jimin tersenyum lebar melupakan rasa sakitnya.