darkpinwheel

Hai kak! Suka teenfic, tapi mau teenfic yang beda? Coba yuk mampir ke work aku, siapa tau suka :V
          Ini bukan badboy ketemu nerdgirl ya, tapi Naomi dan warna di hidupnya. Penasaran?
          Cek yuk : https://my.w.tt/bzvhVqoFkN ^^
          
           Aku juga baru aja publish cerita baru ni, coba mampir ke sini juga nggak papa :)
          Ini tentang seorang kakak yang sayang banget sama adiknya. Coba yuk kak : https://my.w.tt/zpOheHgBxN
          Vomment and krisar aku harapkan sekali.
          
          Thanks kak ^^

Isna_LC

Hai ^^ kalau kamu bersedia dan lagi ada waktu, mampir ke ceritaku ya judulnya "Bulan untuk Bintang (Modytern)" ceritanya baru diposting ulang, semoga aja kamu suka. Ditunggu vomentnya juga ya, makasiih ☺️

kjokkenmodinger

Halo. Izin promosi ya. Kalau ada waktu senggang dan suka genre fantasy-paranormal-romance, silakan berkunjung ke sini. Mucho gracias!
          
          ***
          
          “Transenden,” Ara bergumam pada dirinya sendiri.
          
          “Apa?”
          
          Ia tersenyum simpul. Menoleh kepadanya. Memperhatikan matanya yang bersinar, memantulkan nyala api-api ritual.
          
          Matanya.
          
          Si mata cekung. Si alis tebal. Si tatap hangat.
          
          Sejak awal, tak mudah melupakan sorot mata Adrien. Bahkan, di mimpi buruk saja, pancarannya tetap bisa meradiasi seluruh semesta Dineshcara.
          
          Aduh, mimpi itu.
          
          Haruskah ia menarik garis penghubung antara mimpi buruknya dan perkataan Bat-Üül si Tengeri? Atau haruskah ia mengabaikan semuanya seperti biasa—seperti ia mengabaikan lemari reot yang pintunya suka menutup-membuka sendiri?
          
          Memangnya kenapa kalau Ara jatuh hati pada si lelaki?
          
          https://my.w.tt/UiNb/dgZHL8Cl5I