penahijrah1981

Terima kasih telah mampir baca dan Votes di cerita "Menaklukkan Mount Everest." ❤
          
          Happy reading. Sehat selalu Kakak dan keluarga.
          
          Best wishes,
          (Nadia)

penahijrah1981

@ pawpatroli  Masya Allah tabarakallah. Semangat selalu Kak. ❤ 
            
            Terima kasih untuk do'a baiknya. Semoga Allah SWT memudahkan urusan Kakak dan memberikan ridho-Nya. Aamiin. ❤
• Reply

pawpatroli

@penahijrah1981 Terima kasih kak untuk ceritanya. Kebetulan lagi masa-masa down terus ketemu cerita kakak dan akhirnya bisa metik pelajaran dari cerita kakak. Terharu, seneng—yang dirasa karena ternyata aku bener-bener gak sendiri. Sekali lagi terima kasih kak udah buat cerita tsb. Pikiran ku jadi terbuka karena cerita kakak. 
            Semoga kakak selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin
• Reply

Saharani76

Hallo...
          
          Aku mau kenalin cerita aku ini :) semoga bisa meluangkan waktu untuk membacanya. Aku tunggu notifnya ya hehe
          
          
          https://www.wattpad.com/story/191524921?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=anitasaharani&wp_originator=4K3ysQ1i8CResXNyYAkEv7vvt9nXaF5dNIxAx8Ex%2Fg8JB9UYPj%2BItkwthAaT14EzlKaEHUqCUV8t9Ii7fm3pqzvkP4y139bwJWWvdkHwmia4FzmjgDnHCw%2BunyTnyiwG

PandaItem0

Hallo, Kak, salam kenal.
          
          Aku mau recom cerita, Kak. Genrenya Romance Komedi.
          
          ¤¤¤
          
          "Oh!" Ran mengangguk. "Misalkan keluargaku, udah nggak anggap aku lagi, kamu mau nggak jadi keluargaku?"
          
          Aku tersenyum. "Pasti. Kita semua udah anggep kamu keluarga."
          
          "Bukan. Aku tuh, maunya membina keluarga bahagia bersama, gitu."
          
          Aku bingung dengan maksud Ran.
          
          "Maksudnya menciptakan generasi penerus yang tampan dan cantik."
          
          Aku menghela napas dengan kasar. Dasar bocah somvret! Otaknya masih sempet aja mikir ke sana. Kucopot sandal, lalu tampol dia. Kebiasaan, otak mesumnya itu nggak pernah dibuang.
          
          ¤¤¤
          
          Ini link untuk baca, Kak ;
          
          
          https://my.w.tt/URnYuXr785