qilaasma

Halooo
          	Jean Juan up nih, jangan lupa baca yaa

Wistersiablos

Izin promosi ya, Kak. Maaf jika mengganggu wall-nya, bila terasa terganggu dengan ini, kakak bisa menghapus komentar ini, ya. T_____T
          
          "Gue ga bisa mendengar, Jake. Gue tunarungu."
          
          "Mendengar permainan gitar hebat lo adalah salah satu mimpi gue."
          
          -Wiselia Florist Kana 
          
          "Lia, Wiselianya Moonlight. Gue ga peduli kalau lo ga bisa mendengar permainan gitar gue."
          
          "Tapi, lo harus tetap di sisi gue, ya?"
          
          "Gue yang bakalan gantiin salah satu indra lo yang telah hilang. Dan, seseorang yang akan selalu mendengarkan lirihan lo dalam diam."
          
          -Jake Guitar Moonlight 
          
          Wiselia, wanita hebat yang tetap tegar meski tidak bisa mendengarkan suara rintihan dunia lagi. Di satu sisi ia begitu sedih dan di satu sisi lainnya ia juga bersyukur karena dunia telah menutup kemungkinan luka baru baginya.
          
          Ia gadis yang lembut dengan sejuta senyum hangat yang terlampir indah di sudut bibir mungilnya. Matanya coklat keemasan dengan pipi merah merona. Ia seperti hamparan bunga wisteria di musim semi yang indah ucap Jake.
          
          Jake, pria yang sering dikatain pendek oleh sahabatnya sendiri-Jaynan. Pria yang memainkan gitarnya dengan hebat. Ia suka memetikkan senar gitarnya di balkon kamarnya sembari melihat gemerlip gemintang yang membentang luas di langit menghangat. malam.
          
          Ia sosok perindu yang merindukan sesuatu di langit malam yang tak kunjung bisa ia gapai meski ia sadar. Sinar bulan, itulah yang membuat hatinya kembali.
          
          https://www.wattpad.com/story/396568446?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Wistersiablos

bylaralisa

Hai, Kak! Maaf mengganggu sebentar ya. Aku mau izin untuk memperkenalkan book-ku di sini.
          
          Restless Ties
          
          Di sebuah rumah yang dulu hangat oleh tawa, kini hanya sunyi yang mengendap di sela dindingnya. Daru sang kakak yang terlalu cepat dewasa karena keadaan berusaha tetap tegak meski tubuh dan hatinya perlahan runtuh. Rega sang adik yang penuh amarah dan kehilangan berdiri di tengah gelombang rasa kecewa dan rindu yang tak pernah terucap.
          
          Daru memikul terlalu banyak, terlalu diam.
          Rega menyimpan terlalu dalam, terlalu marah.
          
          Saat tubuh mulai tumbang dan luka tak bisa lagi disembunyikan, mereka harus memilih—
          memperbaiki yang retak,
          atau membiarkannya hancur selamanya.
          
          https://www.wattpad.com/story/392424726?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=bylaralisa

seladwrhy