annsmlnr

Hai kak, maaf mengganggu waktunya, saya izin promosi ya. 
          
          Jika berkenan silakan di baca
          
          Menceritakan kehidupan Elsa setelah lulus SMA, dirinya mulai kembali ke masa masa dimana susah dulu. Ia harus mencari pekerjaan yang layak, karena sebelumnya ia di pecat dari pekerjaannya sebagai pelayan di sebuah cafe dengan tanpa alasan yang jelas.
          
          Dari mulai jadi tukang kue keliling, hingga buruh cuci gosok ia lakoni untuk menopang biaya hidupnya. Elsa tidak menyerah, karena tujuannya yaitu ia bisa kuliah dan lulus sarjana.
          
          Namun sepertinya, tuhan tidak memberinya jalan yang mulus. Ia harus berhenti sebagai buruh cuci gosok karena kesalahan kecilnya. Dan di sinilah awal kisah Elsa. Ia bertemu dengan majikan yang sangat menyebalkan. Selalu di kekang dan segala aktivitas nya harus sesuai dengan keinginan bos nya.
          
          "Kamu jangan keluar keluar seenaknya. Mulai sekarang saya jadwal keseharian kamu."
          
          "Dih, Iri? Bilang Bos!"
          
          https://www.wattpad.com/story/257255580?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=annsmlnr&wp_originator=6%2FN2H8k2GMHXyn6W9Q%2FYpSj9H7Vg2faBEyoTGeTySPxNxdtkwDmuBxDcvlH6rKmHd638Qt6x7G51L4yYy8othNu0R7UBMTzOnkaWNtbSw0bU%2BTEdnPxl3qsCzi9fJwtf
          
          
          Terimakasih 
          

Tri586649

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135