瑞娜 : Ruì Nà

[ sep 8. ] Selamat malam, selamat hari senin.
          
          Disini, aku ingin meminta maaf karena tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan tidak melanjutkan cerita ini. Aku sadar mungkin ada yang sempat menunggu, dan aku benar-benar menyesal membuat kalian menunggu tanpa kepastian.
          
          Bukan karena aku tidak ingin menulis, tapi ada banyak hal yang membuatku akhirnya berhenti sejenak. Jujur, ketika sekarang aku kembali membuka cerita ini, aku merasa sedikit lupa dengan alurnya, bahkan detail-detail kecil yang dulu terasa jelas di kepalaku. Itu sebabnya aku butuh waktu untuk membaca ulang, meresapi kembali, dan mempelajari jalannya cerita supaya bisa menulis dengan hati, karena aku ingin setiap bab tetap terasa hidup seperti awalnya.
          
          Aku harap kalian bisa memaklumi dan bersabar sedikit lebih lama. Bagiku, kalian yang masih menyimpan cerita ini, meski aku sempat menghilang, sudah merupakan bentuk dukungan yang besar dan sangat berarti. Terima kasih karena masih ada di sini, memberi ruang dan kesempatan untukku kembali. 
          
          with love, ruina. (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Semangatt selalu yaa authornim nulisnya. Cerita kamu sebagus itu. Nungguin banget kelanjutan cerita pak kades dan bu guru rahas

Such a bad day...

Semoga harimu selalu damai. Semoga kamu selalu dijaga semesta dengan baik.
          

Saya punya satu orang yang selalu menjadi sumber inspirasi. Muse dalam setiap cerita yang saya tulis diam-diam. Dia tak pernah tahu bahwa setiap karakter yang saya selipkan hatinya, wajahnya, atau caranya diam... semuanya tentang dia.
          
          Namun, saya terlalu takut membiarkan orang lain membacanya. Takut jika kisah-kisah fiksi itu justru membuat saya semakin larut, semakin yakin bahwa mungkin ada "kita" di antara bait dan dialog.
          
          Padahal di dunia nyata, tidak ada awal. Tidak ada tengah. Apalagi akhir.
          
          Ironisnya, di hari ulang tahun sendiri,
          selain menanti ucapan atau kado, saya juga menunggu keajaiban kecil, mungkin sekadar bayangan saya muncul di sudut pikirannya.

Jika hatimu masih mampu berharap, itu berarti kamu masih hidup. Tapi hidup yang penuh harapan tak akan lepas dari ujian. Kadang ujian itu datang dalam bentuk kehilangan, kesepian, atau diam-diam menahan air mata di malam yang sunyi. Namun di balik segala itu, Tuhan sedang menumbuhkan dirimu, perlahan tapi pasti. Dan semoga ketika waktunya tiba, semua luka dan lelahmu berubah menjadi seperti bunga yang mekar penuh arti, dan kamu bisa berkata pada dirimu sendiri: 'Aku bertahan. Aku tumbuh.' ❤︎
          
          SEA By BTS.

Hal favoritku di bumi : jam 2 siang.

Saya baru saja mempublikasikan cerita pertama saya di akun ini, tulisan saya berjalan pelan, kadang lancar-kadang menghilang, tapi jika saya update, semoga berkesan
          
          https://www.wattpad.com/1548866616

I love you 

i loved you seokjin