"Nggak denger gue panggil-panggil?" tanya Deven, setelah berhasil menarik pergelangan tangan Nazwa.
"Nggak!" jawab Nazwa judes. Deven justru mengulum senyum. Cowok itu melepas jaketnya lalu mengikatnya di pinggang Nazwa. "Ih! Apaan, sih?!" teriak Nazwa dengan wajah sebal. Saat nyaris melepas jaket Deven di pinggangnya cowok itu lebih dulu menahan tangan Nazwa.
"Marahnya nanti aja, sekarang rapat dulu. Abis rapat lo pasti berterima kasih sama gue," kata Deven lalu berjalan mendahului Nazwa.
"Songong lo!" kesal Nazwa. Sembari berjalan menghentak lantai ia melepas jaket Deven dengan kesal, bermaksud untuk melemparnya sejauh mungkin, tapi urung ia lakukan saat Elvira mencolek-colek bahunya.
"Lo bocor, Naz. Jangan dilepas," bisik Elvira. Nazwa menarik roknya dan melihat noda merah pada rok sekolahnya yang berwarna cream terang. Detik itu juga wajah cantiknya memerah sampai telinga.
Dia memejamkan mata rapat, sedikit mendongak dengan wajahnya yang terasa panas.
Astaghfirallah ... MALU BANGEEETT!!
Jerit Nazwa dalam hati.
Kepoin ceritanya yuk kak^^
https://my.w.tt/HuwcTNUY2ab
Terima kasih♡