2022
"Dino? Itu beneran Dino?"
Aku terpana dengan sosok laki-laki yang berjalan mendekat ke arah kami.
"Iya itu Dino, Na. Temen sekelas waktu SMA lu," Arin mengiyakan pertanyaanku.
Beda sekali dia, perasaan waktu SMA Dino tidak terlihat keren. Kenapa sekarang dia begitu kharismatik ditambah senyumnya yang menawan membuat siapapun yang melihatnya langsung jatuh hati pada sosok Dino ini. Begitu dirinya berdiri tegak di hadapanku, aroma khasnya masih menempel pada tubuhnya namun aroma citrus yang dulu mendominasi sekarang ada paduan aroma wood sehingga kesan maskulin nampak jelas pada diri Dino.
Mata kami saling bertukar pandang.
Sampai detik ini pun aku masih denail kalau orang yang di hadapanku ini Dino.
"No, kok kamu keren sih sekarang?"
"Cih, aku emang keren. Kamu nya aja ga sadar Na. Udah lama ya ga ketemu jadi pangling gini?"
"Iya. Ya ampun aku sampe ga yakin kalo itu kamu No," aku tertawa dengan akuanku.