•
•
•
•
HAPPY READING"Ara kemana aja sih? Kok lama banget nyampenya?" Tanya Asya-teman sebangku sekaligus sahabat nya Barat.
"Ga kemana-mana," Barat mendarat kan bokongnya tepat disebelah Asya.
"Tapi kok lama?" Asya itu super kepo tapi bloon banget sih kalo kata Barat. Bagaimana tidak, masih ada gitu gadis sepolos dia? Dia polos atau terlalu bego sih? Barat sampai heran dengan Asya.
Walaupun begitu, hanya Asya lah yang mengerti dengan Barat. Sebego, sebloon dan sepolos apapun Asya dia tetaplah sahabat Barat.
"Asya diem ya, jangan berisik. Gue males denger Lo ngomong terus," jengah Barat yang tiap hari harus mendengarkan Omelan dari Asya.
"Yaudah deh iya, asa diem aja," ucap Asya.
"Woi semua gue ada pengumuman penting," Rahmat berteriak diatas meja.
"Oi gausah naik ke atas juga kali pak Camat," teriak Lora.
"Pak Camat pala Lo botak," ngegas Rahmat yang marah saat namanya diganti dengan embel-embel Pak camat. Ia sampai heran kenapa banyak sekali yang memanggil dia pak Camat? Padahal kan cita-cita nya menjadi seorang gubernur?
"Udah deh cepet aja, ngausah banyak bacot Lo," malas Barat.
"Iya sayang," ucap Rahmat sambil mengedipkan sebelah matanya genit.
"Huuuuuuuu" sorak temannya.
Barat menatap Rahmat Tajam.
"Iya ampun deh,"
"Buruan bego," malas lora.
"Iya sabar dong, jadi gini Bu Fitri nggak masuk 3 jam pelajaran jadi otomatis kita jamkos," ujar Rahmat menggebu.
"Horeeee," sorak siswa IPA 3.
Timur dan Barat itu beda kelas, tetapi sama-sama anak IPA.
Bedanya Timur Anak IPA 2 dan Barat anak IPA 3. Kelas mereka bersebelahan."Tau darimana Lo?" Tanya Billa yang notabenenya anak paling pintar dan rajin yang selalu mendapatkan juara 1.
"Tadi Aldi ngechat gue," Aldi adalah ketua kelas.
"Kenapa engga Aldi yang ngasih tau? Kenapa Rahmat yang ngasih tau ke kita, kan yang jadi ketua kelas Aldi bukan Rahmat?" Tanya Asya polos.
"Aduhhh Asya sayang, jadi si Aldi udah nongkrong dikantin, karna dia males bolak-balik makanya dia ngechat gue beb," jelas Rahmat panjang lebar.
"Dasar ketua kelas nggak bertanggung jawab," gerutu Billa.
"Yaudah gue mo kekantin bye Dugong semua," pamit Rahmat.
Kebiasaan nggak ketua kelas nggak siswanya sama saja.
*****
Semua siswa IPA 3 sudah meninggal kan kelas 10 menit yang lalu, tinggalah Barat dan Asya disini.
"Ara gamau keluar gitu?kekantin?" Tanya Asya.
"Ga," sahut Barat.
"Kenapa?" Tanya Asya lagi.
"Lagi males sya," ucap Barat.
"Yah padahal kan asa mau keluar, asa mau cuci mata sekalian liat-liat cogan," Asya memanyunkan bibirnya.
"Emang disekolah kita ada cogan?" Tanya Barat, perasaan ditempat ia bersekolah ini siswanya buluq semua nggak ada yang cakep. Atau memang Barat belum menyadarinya?
"Ada dong," ucap Asya girang.
"Siapa emang?" Tanya Barat.
"Timur sama temen-temen nya," ujar Asya girang kalau tentang membahas Timur dan Temannya.
Uhuk uhuk uhuk
Barat sampai terbatuk atas kepolosan sahabat nya itu? Bagaimana bisa? Bisa gede kepala si timur kalau tau ada yang muji dia!
"Ara gapapa?kok bisa batuk?," Cemas Asya.
"Gue gapapa," Barat berdehem sebelum berkata.
"Lo bilang apa tadi? Timur sama temen-temennya cogan? Mata Lo ga katarak kan?" Sewot Barat.
"Engga kok Alhamdulillah mata asa engga katarak," balas Asya.
"Udah lah capek ngomong sama Lo," malas Barat.
Asya tersenyum jahil "hati-hati ntar Ara suka lagi sama Timur."
Barat melototkan matanya dan langsung menoleh ke arah Asya
"Lo gila?""Asya masih waras kok," ucap Asya tersenyum manis.
"Dih-dih."
"Inget ya nanti kalau Ara jatuh cinta sama Timur pajak jadiannya jangan lupa kasih ke asa," ujar asya girang.
Barat mengeplak kepala Asya.
"Aduh sakit tau," ringis Asya."Bodo."
"Udah jujur aja Ara cinta kan sama Timur?"
"Boro-boro cinta yang ada malah benci," sahut Barat malas.
"Inget ya Ra, huruf B dan C itu deketan. Setelah Benci pasti Cinta," Ujar Asya sok bijak.
"Dih sok bijak Lo."
"Bijak salah, polos juga salah," Asya memanyunkan bibirnya.
*****
TBC
Hai apa kabar?
Asya itu polos tapi rada bego:(
Tapi tenang aja, suatu saat nanti bakal ada yang cinta dan sayang sama Asya beserta kepolosannya:))
See u next chapter

KAMU SEDANG MEMBACA
Timur & Barat
Ficção AdolescenteSama seperti kisah cinta antara selatan dan Utara tapi kisah ini berbeda jauh dengan dibaluri bumbu bumbu permusuhan. kisah ini tentang Timur dan Barat yang saling memiliki ego dan gengsi yang tinggi. Ingat gue musuh Lo jadi jangan pernah berpikir b...