Ep 2

58 12 5
                                    

Pagi 🌄🙋 yg cerah dengan guguran dedaunan kering. Pete berjalan dri halte menuju kampus nya. Dalam perjalanan Pete mendengarkan lagu dengan headset nya. Tanpa Pete sadari Eart menyapa Pete.

Hai Pete 🙋
Apa yg sedang kau lakukan bagaimana jika ada kendaraan atau orang menyapa jika kau menggunakan headset ditelingamu. Itu membahayakan Pete. Tegur Eart.

Ogh maaf Eart aku hanya ingin saja. Apa kau tidak masuk kelas. Bukannya jadwal kelasmu pagi ini. Tanya Pete pada Eart.

Aku bolos Pete, aku akan pergi bersama teman ku. Apa kau ingin ikut denganku. Ayolahhh kapan  lagi kau akan bersenang2 lagian kita sudah lama tidak jalan jalan kan. Ajak Eart.

Maaf Eart tapi aku banyak tugas, lagian aku tak ingin menganggumu dgn tmn mu itu tidak baik Eart. Jawab Pete.

Eart hanya menggelengkan kepala, pasti Pete banyak cara untuk menolak ajakan Eart. Pete..... Kau adalah teman ku juga. Teman ku itu teman mu juga Pete. Aku tak suka jika kau berbicara seperti ini. Aku ingin membagi ke bahagiaku pada pu Pete. Ikut bersama ku na. Na.... Na... Na... Na...... Rayu Eart kpd Pete.

Pete hanya mengelas nafas jika Eart sudah maksa keinginan  nya seperti ini. Tidak lama lewat lah mobil hitam yg Pete kenal. Yah itu mobil Tuan Muda Peart.
Dengan reflek wajah Pete seketika menunduk. Ketika Peart keluar dan melihat Eart.

Eart...... Sapa Peart, tanpa menghiraukan  Pete di belakang Eart.

Peart kita jadi pergi kan, tanya Eart.
Iyah mangkanya aku menelvonmu dan berada disini. Jwb Peart.

Seketika Eart menolah kebelakang, karena mereka melupakan Pete. Eart melihat Pete yg tertunduk dan kaku.
Pete....... Sapa Eart.
Pete ayo pergi..... Ajak Eart.
Seketika Peart menyadari jika itu anak nya sopir Peart.

Kenapa dia harus kau ajak Eart, bukannya ini acara kita berdua. Tanya ketus keluar dari bibir Peart. Sontak Eart dan Pete kaget dengan suara sinis Peart.
Pete semakin menundukkan wajah nya sampai kepalanya tertunduk seperti ingin memberi salam.

Maaf tuan muda saya......
Apa tuan  muda, heran Eart menatap Pete.
Iya tuan muda ! Eart, jwb Pete.
Tua  muda Peart adalah majikan dimana Pao bekerja.
Baiklah aku undur diri yah Eart,
Sambil menundukkan kepalanya Pete juga memberi salam ke pada Peart.

Didalam mobil Eart menatap sini Peart. Dan menanyakan apa yg telah terjadi, Peart menghela nafas panjang dan menceritakan nya dengan Eart. Eart hanya tak habis fikir dgn Peart, kenapa tega dengan sahabatnya Pete.

Kau tau Peart, Pete sahabatku dari sekolah, dan Pete yg pernah ku ceritakan padamu, apa kau mengingatnya.
Peart berfikir sambil mengingatnya. Dia sejenak terkaget dan berfikir ... Apa Pete anak yg selalu dibully itu.

Sontak Eart menoleh Peart lalu menganggukan kepala nya. Iya Peart dia Pete teman sekolah kita.

Flass back

Di sebuah kelas muncul lah sosok wanita cantik berambut pirang dan berkulit putih menghampiri, anak laki laki nan lugu dan berkacamata bulat. Wanita cantik itu bernama Bua tak ayal adalah pacar dari trum temen satu sekolah dengan Pete dan Eart.

Bua membanting buku tebal di atas meja Pete. Saat Pete sedang serius dengan pelajarannya. Sontak Pete kaget dengan kedatangan Bua dengan wajah yg tak besahabat. Bua menatap sinis dengan Pete. Dan memaki Pete yg tidak tau apa apa.
Hei jalang kau bosan sekolah disini. Kenapa kau selalu saja terus berusaha menarik perhatian laki laki di sekolah ini. Kau tau kau jalang dan orang miskin  . Jadi jangan berharap kehidupan mu akan setara dengan kami. Dengan cara mendekati laki laki kaya di sekolah ini. Aku tak akan membiarkanmu.
Kau paham itu.

LOVE PERTHSAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang