Ep 1

96 12 4
                                    

Tak terasa kuliah ku selesai.
Aku jalan menuju Halte dengan langkah yg cepat dan setengah berlari. Karena aku harus pulang terburu2 mengingat Maeku ulang tahun hari ini. Pao telah berpesan  pada ku jika kami akan makan bersama dirumah.

Di jalan menuju Halte aku tak sengaja hampir tertabrak oleh mobil Hitam yang sangat mewah . Aku kaget melihat manik hitam turun dari mobil hitam itu, menatap sinis dan penuh amarah kepadaku. Aku tertunduk dan meminta maaf kepada pemilik mobil hitam itu.

Pete Prof

Maaf kan saya Tuan, maafkan saya, saya tidak focus dalam berjalan, maafkan saya tuan, dengan nada lirih dan dua tangan bersimpuh 🙏 Pete meminta maaf kepada sang pemilik mobil hitam itu. Tpi sang pemilik mobil hanya mengacuhkan Pete setelah mendengar penjelasan Pete lalu masuk kedalam mobil dan mengegas kencang melewati Pete. Dengan hati yg gusar Pete menegakkan kepala nya melihat mobil hitam itu yg berlalu pergi. Hati Pete sedikit tenang karena pemilik mobil itu tidak memperpanjang kasus ini.

Sesampainya di rumah dengan tergesa-gesa Pete menyapa orng tua nya di rumah. Mae Pao Pete pulang. Tapi tidak ada suara apapun  di rumah untuk menjawab sapaan Pete. Sesampainya Pete di depan pintu kamar orng tuanya. Pete mendengar perdebatan Mae dan Pao.

Bagaimana ini Mae aku harus mengganti barang tuan muda yg tidak sengaja aku pecahkan saat beres2 kamar tuan muda.
Terdengar Pao sdg berbicara dengan Mae dengan intonasi yg sedang ketakutan. Kenapa Pao bisa membereskan kamar tuan muda, bukan kah Pao supir tuan besar. Tanya Mae kepada Pao.

Benar Mae dan Pao bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Tanapon Corp sudah sejak lama. Pao sebagai supir dan Mae sebagai pembatu rumah tangga. Mae dan Pao sudah sejak lama bekerja di keluarga Tanapon. Keluarga Tanapon sangat kaya raya dan memiliki anak Kembar laki-laki. Aku tidak tau siapa nama mereka dan tidak tau dengan wajah mereka.

Mendengar perdebatan Mae dan Pao aku tak sengaja sedikit membuka pintu kamar Mae dan Pao. Mereka berdua terkejut saat melihat aku sudah pulang. Dgn wajah yg dibuat berubah dengan kehadiran ku. Mae dan Pao menyapaku sayang.

Sayang kau sejak kapan pulang knpa tak menyapa. Maafkan Mae yg tidak menyadarimu pulang na. Apa ada masalah Mae dan Pao knp Pete merasa Mae dan Pao sedg dlam masalah.
Tanya Pete sendu.

Akhirnya Mae dan Pao menjelaskan kegelisahan mereka.
Pao tidak sengaja menyenggol barang koleksi Tuan Mudanya di kamar. Dan itu sejenis mobil rakit yang disusun. Tanpa sengaja saat Pao melewati meja tangan Pao tanpa sadar menyenggol mainan tua  muda dan hancur. Tuan muda sangat marah dan emosi mengetahuinya. Dan mengusir Pao.

Pao takut tuan muda akan memberi tahu tuan besar atas kesalahan nya dan akan memecatnya. Sedih Pao.

Disisi lain Pete merasa sedih dengan apa yg di takutin Pao. Dengan keberanian Pete bertanya dengan Pao. Pao dimana mainan rakit tuan muda, Pete bisa menyusun nya ulang supaya Pao tidak dipecat. Pao menatap Pete tak percaya. Kau yakin bisa nak 'tanya Pao.
Pete yakin bisa Pao. Mari kita kerumah itu. Pete akan dengan cepat menyelesaikannya. Yakin Pete kepada Pao.

Lewat berapa jam mereka sampai di rumah Tanapon. Rumah yg sangat mewah dan elegan. Pete teperangah melihat rumah Tanapon Ini dengan mulut ternganga. Pao hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yg sangat imut dan lucu.

Tanpa di sadari tuan muda anak dri Tanapon sampai di parkiran dengan mobil hitam . Menatap dingin ke arah Pete dan Pao nya.

Anak itu lagi kenapa dia ada didepan rumah ku. Apa dia akan meminta ganti rugi karena aku hampir menabraknya tadi pagi. Bukannya dia yg salah yg tidak melihat mobil ku melintas. Kata hati Peart. Dengan cepat Peart keluar dari mobil nya dan langsung menuju pintu rumah ya.

LOVE PERTHSAINTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang