3.

2 2 0
                                    

Brakk

Celia terperanjat dari tempat duduknya, saat mendapati 2 buku dilempar didepannya.

"Kerjain tugas gue"

"Tugas gue juga, jangan lupa"

Mereka berdua adalah Ellea dan Vandra, orang yang suka membully Celia di sekolah.

Celia memutar bola mata malas dan mengambil kedua buku itu

Sebenarnya Celia bisa saja menolak atau bahkan melawan Ellea dan Vandra jika membully nya, tapi Celia pikir itu tidak ada gunanya. Ia hanya diam seolah mengalah, membuat Ellea dan Vandra membully nya setiap hari.

"ya" Balas Celia dengan malas, lalu memasukkan buku itu kedalam tasnya.

Ellea dan Vandra tampak tersenyum puas.

"Awas aja kalau besok hasilnya gak sempurna" Desis Ellea lalu pergi meninggalkan Celia. Begitu juga dengan Vandra yang juga ikut pergi.

"Tenang, nanti gue bantu ngerjainnya" Bisik Yera teman sebangku nya, Yera adalah satu satunya teman yang dekat dengan Celia. Ia tak punya teman akrab lain lagi selain Yera.

Celia mengangguk dan tersenyum kepada Yera, ia bersyukur setidaknya masih ada orang baik yang selalu membantunya seperti Yera.

"Kasihan banget si Celia, padahal itu soal banyak banget. Gue lihat punyanya si Yoojin tadi" Gumam Junkyu

"Hmm, dia aneh banget ya. Kenapa mau mau aja di suruh mak lampir kayak mereka" Sahut Jihoon.

Lalu Jihoon teringat sesuatu, ia menoleh ke arah Jeno.

"Jen, kapan nih jadinya" Ujar Jihoon Seraya tertawa pelan, membuat Jeno kesal dan melempar bolpoin nya ke kepala Jihoon.

"Santai aja bangst" Maki Jihoon. Jeno tak peduli, ia membereskan buku bukunya dengan cepat.

"Lo mau nginep sini?" Tanya Hyunjin saat menyadari Asahi yang belum membereskan alat tulis nya di meja, Asahi adalah teman sebangku Hyunjin.

Asahi mendengus. Ia dengan segera membereskan dan memasukkannya ke dalam laci. Ia jarang membawa pulang bukunya, kecuali kalau sedang ada tugas. Itupun terkadang lupa, ia lebih sering mengerjakan tugas di sobekan kertas.

"Nanti malam ke basecamp, gue punya berita mengejutkan" Ujar Jihoon sambil tertawa kecil, lalu setelahnya keluar kelas. Untung saja Jeno sudah pulang lebih dulu.

"Gak jelas lo anjng" Maki Hyunjin

.
.
.
.

Yeji yang sedang menonton televisi di ruang tengah dapat mendengar Seseorang yang berusaha memasukkan password unitnya, dan tak lama pintu itu terbuka menampakan Jeno yang berjalan menghampirinya.

Jeno melempar asal tas sekolahnya di atas meja, lalu merebahkan tubuhnya di sofa dengan kepalanya yang ia taruh di paha Yeji.

Yeji dapat melihat wajah Jeno yang terlihat lelah.

"Ada masalah?" Tanya Yeji dengan mengerutkan dahinya.

"Usap usap" Ujar Jeno seraya menarik tangan Yeji dan mengarahkan diatas kepalanya.

"Enggak ah, rambut lo basah kena keringat" Sahut Yeji namun pada akhirnya tetap mengusap kepala Jeno. Membuat Jeno tersenyum tipis.

"Gue tadi habis ketemu sama si sialan Taeyong" Ujar Jeno yang mulai bercerita.

"Huh harusnya lo bersikap sedikit sopan sama kakak lo"

"Orang macam dia gak perlu di sopani" Sahut Jeno yang terlihat masih kesal.

Become LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang